TIGA jam sudah berlalu, jet foil yang membawaku baru saja merapat di pelabuhan Muntok. Di sudut pulau, terlihat jelas sebuah mercusuar yang masih nampak gagah menatap setiap kapal yang hendak singgah. Ia seolah penjaga tua yang enggan dianggap renta.. “Uhs..shh!” kutarik nafas panjang sembari memperbaiki posisi duduk. Penatnya perjalanan tak begitu kurasakan. Semuanya terkalahkan oleh kerinduanku pada emak, bapak, dan adik Tyo yang masih kelas enam SD. Bagaimana tidak dua tahun bukan waktu yang singkat. Dan selama kurun waktu itu, aku benar-benar tumbuh bersama keras hari-hari didaratan – menuntut ilmu dan bekerja untuk membiayai kuliah. Moncong jet foil mulai mencium pembatas dermaga, dan langsung disambut belasan laki-laki berseragam. Mereka dengan tergesa naik ke dek kapal, berebut menawarkan jasa angkut barang. Aku masih belum beranjak dari kursi. Pandangan kini kuarahkan pada bibir dermaga. Beberapa mobil minibus Mitsubishi L300 berjejer, siap menjemput penumpang yang akan meneruskan perjalanan ke kota lain. ”Maaf bang, ada barang?” Tanya seorang buruh angkut membuyarkan lamunanku. ”Ada.” jawabku sembari menyerahkan karcis pas barang. ”Tiga koli.” lanjutku. Buruh bertubuh gempal dengan mengenakan celana setengah tiang itu kemudian berlalu. Sementara aku mulai keluar dari kapal. Cerpen: Koko P Bhairawa
Selengkapnya,...
MENU PILIHAN
- ARTIKEL KEBAHASAAN (27)
- BERITA (18)
- BUKU (16)
- CATATAN HARIAN (13)
- FOTO (9)
- INFO LOMBA (12)
- OPINI/GAGASAN (47)
- PENGUMUMAN (29)
- PUISI/CERPEN (13)
- TENTANG SAYA (1)
PUBLIKASI KOKO
- BANGKA POS (13)
- INSIDE SUMATERA (3)
- MAJALAH BISKOM (19)
- PIKIRAN RAKYAT (16)
- RADAR BANTEN (3)
- SEPUTAR INDONESIA (1)
- SRIWIJAYA POST (2)
- SUARA KARYA (6)
- TERAS (1)
HASIL FOTO KO
- KOTA + GEDUNG (1)
- LANDSCAPE KO (1)
- PORTRAIT (1)
PUKUL BERAPA?
BUKU TAMU
|
Lelaki dengan Kopia Resam
Minggu, 09 Agustus 2009Diposting oleh prakoso bhairawa di 00.19
Label: BANGKA POS, PUISI/CERPEN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar