tag:blogger.com,1999:blog-10646978828449259692024-03-13T07:40:48.755+07:00Prakoso Bhairawa Putera: Blog Pribadi, Tempat Terindahprakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.comBlogger178125tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-4465980970803223162011-01-16T00:13:00.002+07:002011-01-16T00:19:58.516+07:00Kasal Pimpin Upacara Hari Dharma Samudera<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.suarasurabaya.net/v04/clips/201101/kk87618_clip1.JPG"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 280px; height: 186px;" src="http://www.suarasurabaya.net/v04/clips/201101/kk87618_clip1.JPG" alt="" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Surabaya,</span> (15 Januari 2011).- Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno memimpin upacara peringatan Hari Dharma Samudera di atas geladak KRI Surabaya-591 dengan melakukan tabur bunga dan pelarungan karangan bunga ke laut sambil berlayar di Alur Pelayaran Timur Surabaya (APTS), Surabaya, Sabtu (15/1).<br /></div><div style="text-align: justify;"><br />Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana TNI Tri Prasodjo, upacara peringatan Hari Dharma Samudera yang dilaksanakan secara rutin oleh TNI Angkatan Laut setiap tanggal 15 Januari itu dimaksudkan untuk mengenang dan memperingati para Pahlawan Bahari yang gugur dalam pertempuran-pertempuran di laut, seperti pertempuran Selat Bali, Pertempuran Laut Sapudi, Pertempuran Laut Cirebon, Pertempuran Teluk Sibolga, dan pertempuran Laut Aru.<br /><br />Tanggal 15 Januari ditetapkan sebagai Hari Dharma Samudera diambil dari peristiwa pertempuran Laut Aru pada tahun 1962, yang merupakan puncak dari perjuangan dan patriotisme putra-putra bahari terbaik dalam mempertahankan negara di laut. Dalam pertempuran ini gugur Pahlawan Komodor Yos Soedarso.<br /><br />Makna yang perlu diambil dalam peringatan Hari Dharma Samudera untuk generasi muda adalah mewarisi dan meneladani jiwa patriotisme para Pahlawan kita di mana dengan penuh semangat hiroisme berjuang demi negara dan bangsa, katanya.<br /><br />Pada kesempatan tersebut, Kasal menyampaikan tali asih kepada perwakilan ahli waris keluarga pejuang pertempuran Laut Aru. Selain itu, diserahkan pula hadiah kepada pemenang lomba karya tulis ilmiah dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera baik untuk kalangan TNI AL maupun umum dengan tema masalah kelautan.<br /><br />Pemenang lomba karya tulis untuk lingkungan TNI AL diraih oleh Kapten Laut (T) Mei Edi Prayitno, ST, Pama Satlinlamil Jakarta dengan judul Pertempuran Laut Aru sebagai Penggelora dalam Optimalisasi Pemberdayaan potensi pulau-pulau terdepan dan optimalisasi perbatasan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat NKRI. Juara II diraih oleh Kapten Laut (P) Krido Satriyo, Pama Puslatlekdalsen, Kobangdikal dengan judul Dengan semangat pertempuran Laut Aru kita Tingkatkan Pemberdayaan Potensi pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan laut Republuk Indonesia dalam upaya Hanneg. Ketiga adalah Serka Mar Syafrudin dari Dispen Kormar dengan judul Optimalisasi peran Korps Marinir TNI AL dalam pengamanan Pulau terluar Indonesia.<br /><br />Sementara itu, untuk kategori umum <span style="font-weight: bold;">Juara I diraih Prakoso Bhairawa Putera, mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Indonesia, dengan judul Pendekatan change management dalam Penataan kembali tata kelola pulau-pulai kecil terluar : Penguatan kedaulatan dan stabilitas nasional</span>, Juara II R. Zainal Fatah, mahasiswa ITS dengan judul SWAT (Sea Water Baterry) pemanfaatan kandungan elektrolit air laut menjadi sumber energy listrik terbarukan sebagai sumber penerangan dan cadangan energy listrik pada perahu nelayan di pulau terpencil, dan Juara III Dra. Endang Susetiawati, Guru SMPN Kalimanggis Kuningan, dengan judul Aktualisasi semangat pertempuran laut Aru dalam menegakkan kedaulatan wilayah NKRI pemberdayaan potensi pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan RI.<br /><br />Selain itu, Pemimpin tertinggi Angkatan Laut itu juga menyerahkan hadiah kepada C, Wahyu Haryo, PS, wartawan Kompas, atas kesuksesannya dalam lomba penulisan artikel di media cetak dengan judul karyanya “Jangan Biarkan Kebanggaan Itu Semu”.<br /><br />Turut hadir, para pejabat teras Mabesal, para Panglima Komando Utama (Kotama) TNI Angkatan Laut, Ketua Umum Jalasenastri Ny. Lilik Soeparno beserta sejumlah pengurusnya, para pejabat militer dan sipil, serta undangan lainnya.<br /><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Sumber foto: http://www.suarasurabaya.net/v04/clips/201101/kk87618_clip1.JPG</span></span><br /></div><br />Sumber: <a href="http://www.tnial.mil.id/tabid/61/articleType/ArticleView/articleId/3941/Kasal-Pimpin-Upacara-Hari-Dharma-Samudera.aspx">web tnial.mil.id, 15 Januari 2010</a><br /></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-45990562650615350212011-01-15T23:59:00.002+07:002011-01-16T00:06:07.269+07:00PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA KARYA TULIS ILMIAH HARI DHARMA SAMUDERA TAHUN 2011<div style="text-align: justify;">Dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera tahun 2011, Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) telah menyelenggarakan kegiatan Lomba Karya Tulis (LKT) dengan tema “ Dengan semangat pertempuran laut Aru kita tingkatkan pemberdayaan potensi pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan Republik Indonesia ”. LKT bertujuan untuk meningkatkan minat membaca dan menulis di kalangan Keluarga Besar TNI Angkatan Laut dan masyarakat umum. Lomba ini diikuti oleh 80 peserta, yang terdiri atas peserta dari kalangan anggota TNI AL dan umum (mahasiswa/pelajar/umum).<br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah melalui proses penjurian dan penilaian dapat ditentukan 5 peserta terbaik dari TNI AL dan 5 peserta terbaik dari umum. Adapun peserta terbaik dari TNI AL, adalah:<br /></div><br /><ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-weight: bold;">Kapten Laut (T) Mei Edi Prayitno,</span> S.T. NRP 14647/P, Pama Satlinlamil Jakarta, dengan karyanya <span style="font-style: italic;">“Pertempuran Laut Aru sebagai penggelora dalam optimalisasi pemberdayaan potensi pulau-pulau terdepan dan daerah perbatasan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat NKRI”</span>, sebagai pemenang pertama (I) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) serta piagam penghargaan.</li><li><span style="font-weight: bold;">Kapten Laut (P) Krido Satriyo U</span>. NRP 16015/P, Pama Puslatlekdalsen Kobangdikal, dengan karyanya “<span style="font-style: italic;">Dengan semangat Pertempuran Laut Aru kita tingkatkan pemberdayaan potensi pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan laut Republik Indonesia dalam upaya pertahanan negara”</span>, sebagai pemenang kedua (II) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) serta piagam penghargaan.</li><li><span style="font-weight: bold;">Serka Marinir M. Syarifudin</span> NRP 70979, Bintara Dispen Kormar, dengan karyanya <span style="font-style: italic;">“Optimalisasi peran Korps Marinir TNI AL dalam pengamanan pulau terluar Indonesia”,</span> sebagai pemenang ketiga (III) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) serta piagam penghargaan.</li><li><span style="font-weight: bold;">Lettu Marinir Yogi Setiaji</span> NRP 17760/P, Pama Batalyon Artileri 1 Marinir, dengan karyanya <span style="font-style: italic;">“Optimalisasi peranan Pasukan Marinir dalam menjaga pulau terluar sebagai pertahanan terdepan guna menjaga kedaulatan NKRI”, </span>sebagai pemenang keempat (IV) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 700.00,00 (tujuh ratus ribu rupiah) serta piagam penghargaan.</li><li><span style="font-weight: bold;">Kapten Marinir Agus Soleh</span> NRP 13767/P, Pama Pusdikkav Kodikmar, dengan karyanya <span style="font-style: italic;">“Pemberdayaan pulau-pulau kecil terluar sebagai benteng wilayah Negara Kesatuan RI”, </span>sebagai pemenang kelima (V) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) serta piagam penghargaan.</li></ol><br />Sementara peserta terbaik dari umum, adalah:<br /><br /><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-weight: bold;">Prakoso Bhairawa Putera</span>, mahasiswa Program Pasca Sarjana UI Depok, dengan karyanya <span style="font-style: italic;">“Pendekatan Change Management dalam penataan kembali tata kelola pulau-pulau kecil terluar: penguatan kedaulatan dan stabilitas nasional”,</span> sebagai pemenang pertama (I) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) serta piagam penghargaan.</li><li><span style="font-weight: bold;">R. Zainal Fatah,</span> Mahasiswa ITS Surabaya, dengan karyanya <span style="font-style: italic;">“SWAT (Sea Water Battery) pemanfaatan kandungan elektrolit air laut menjadi sumber energi listrik terbarukan sebagai sumber penerangan dan cadangan energi listrik pada perahu nelayan di pulau terpencil”</span>, sebagai pemenang kedua (II) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) serta piagam penghargaan.</li><li><span style="font-weight: bold;">Dra Sri Endang Susetiawati</span>, Guru SMPN Kalimanggis Kuningan, dengan karyanya <span style="font-style: italic;">“Aktualisasi semangat Pertempuran Laut Aru dalam menegakkan kedaulatan wilayah NKRI pemberdayaan potensi pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan RI”</span>, sebagai pemenang ketiga (III) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) serta piagam penghargaan.</li><li><span style="font-weight: bold;">Dwi Septyan Waluyo</span>, mahasiwa ITS Surabaya, dengan karyanya <span style="font-style: italic;">“Semangat Pertempuran Laut Aru kita tingkatkan pemberdayaan potensi pulau-pulau terluar wilayah perbatasan RI”</span>, sebagai pemenang keempat (IV) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah) serta piagam penghargaan.</li><li><span style="font-weight: bold;">Azrani Ery Saputra, SPI</span>., Staf LPPM Universitas Teuku Umar, Aceh Barat, dengan karyanya <span style="font-style: italic;">“Strategi penguatan ekonomi masyarakat pesisir berbasis perikanan sebagai upaya mengantisipasi gangguan hankamrata di kawasan pulau-pulau terluar wilayah RI”</span>, sebagai pemenang kelima (V) dan berhak atas hadiah tabanas sebesar Rp. 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) serta piagam penghargaan.</li></ol></div><br /><div style="text-align: justify;">Penyerahan hadiah dan piagam bagi peserta terbaik I s/d III (anggota TNI AL dan umum) akan dilaksanakan pada Upacara Hari Dharma Samudera tgl. 15 Januari 2011. Sementara bagi peserta terbaik lainnya akan dikirim ke Kotama/Satker masing-masing. Peserta terbaik I s/d III hadir dengan: Militer pakaian PDU-I, peserta umum jas/blazer.<br /><br />Sumber: <a href="http://www.tnial.mil.id/tabid/296/articleType/ArticleView/articleId/3892/Default.aspx">web tnial.mil.id, 7 Januari 2011</a><br /></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-89672156108682295052010-12-06T01:37:00.000+07:002010-12-06T01:41:42.582+07:00Ujung Laut Pulau Marwah, Antologi Cerpen Temu Sastrawan Indonesia<div align="justify"><a href="http://www.berita8.com/images/berita/normal/765012-12200404122010@cerpen.jpg"><img style="MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 249px; FLOAT: right; HEIGHT: 341px; CURSOR: hand" border="0" alt="" src="http://www.berita8.com/images/berita/normal/765012-12200404122010@cerpen.jpg" /></a> <em>"Cerpen-cerpen di dalam buku ini memiliki keragaman ekspresi yang sungguh jamak. Cerpen warna lokal di antaranya masih tampak dijadikan andalan lantaran memang memberi banyak kemungkinan, lihat saja cerpen bermuatan lokal Betawi, Melayu, Timor, Madura dan Minang di sini.<br /><br />Meski masih belum terlalu jauh dieksplorasi, namun sudah cukup menunjukkan bahwa lokalitas memberi kegairahan penciptaan yang tak kunjung padam. Jika setia digeluti, perangkat semacam ini niscaya akan menjadi pembeda dengan cerpen umumnya. Apa yang mereka lakukan mencerminkan masih ada ruang eksplorasi yang luas bagi penulis Indonesia yang diuntungkan oleh, antara lain, ragam budaya kita yang kaya."</em><br /><br />Begitulah tulisan pada bagian atas sampul belakang buku “Ujung Laut Pulau Marwah” yang diambil dari Pengantar Kuratorial, “Sastra Indonesia Mutakhir: Kritik dan Keragaman”.<br /><br />Buku ini diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang dalam rangkaian sebuah hajatan budaya, “Temu Sastrawan Indonesia III” (TSI III) di Kota Gurindam Negeri Pantun itu, pada 28-31 Oktober lalu—setelah TSI I (Jambi, 2008) dan TSI II (Pangkalpinang, 2009).<br /><br />Acara yang digelar bertepatan dengan Oktober sebagai bulan bahasa itu dihadiri para sastrawan dari kota-kota besar dan kecil di seluruh Indonesia, yang diundang oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang, atas hasil rekomendasi tim kurator TSI III yang beranggotakan Abdul Kadir Ibrahim (Tanjungpinang), Hoesnizar Hood (Tanjungpinang), Joni Ariadinata (Yogyakarta), Mezra E. Polllondou (Kupang), Raudal Tanjung Banua (Yogyakarta), Said Parman (Tanjungpinang), Saut Situmorang (Yogyakarta), Syafaruddin (Tanjungpinang), Tan Lioe Ie (Bali), Triyanto Triwikromo (Semarang), dan Zen Hae (Jakarta).<br /><br />Tampilnya Tanjungpinang sebagai tuan rumah bukan oleh sebab keberuntungan ataupun “sistem arisan”. Kota kecil nan indah ini dipilih lantaran sejak beratus tahun lalu mewariskan bahasa Melayu sebagai lingua franca (bahasa pengantar), yang dikenal kemudian hingga hari ini sebagai Bahasa Indonesia.<br /><br />Dari Tanjungpinang pula lahir tokoh bahasa dalam sastra klasik Melayu, Raja Ali Haji (1708-1783), yang karya monumentalnya, “Gurindam Dua Belas” (1847), lalu disusul “Bustan’l Katibin” (1857), dan “Kitab Pengetahuan Bahasa” (1859), telah mengantarkan ia sebagai Bapak Bahasa Indonesia dan oleh Pemerintah RI kemudian dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada 2004.<br /><br />Dan jauh sebelum TSI III digelar, tepatnya sejak akhir Juli 2010, Walikota Tanjungpinang, Hj. Suryatati A. Manan, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Drs. Abdul Kadir Ibrahim, MT, telah mengirimkan kepada 150 orang sastrawan yang diundang, surat pemberitahuan berisi perihal sisik-melik TSI III disertai himbauan untuk mengirimkan karya puisi atau cerpennya lantaran akan dibukukan setelah melalui proses seleksi tentunya.<br /><br />Dan hasilnya, ketika acara berlangsung, para peserta yang hadir sudah memegang buku berisi karya-karya itu. Karya mereka sendiri, atau karya rekan sastrawan yang lain.<br /><br />Adalah Joni Ariadinata, Raudal Tanjung Banua, Said Parman, dan Triyanto Triwikromo, yang menjadi kurator cerpen untuk “Ujung Laut Pulau Marwah”. Merekalah yang menetapkan 33 cerpen karya 33 orang penulis untuk dapat tampil di dalamnya. Karya-karya tersebut disusun di dalam buku berdasarkan abjad nama para penulisnya, yakni:<br /><br />“Tuan Guru Sulaiman” (Adi Alimin Arwan, Mamuju, Sulawesi Barat), “Kemarau pun Singgah di Kampung Kami” (Agustinus Wahyono, Balikpapan, Kalimantan Timur), “Di Ujung Simpul Rafia” (Andri Medianyah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau), “Kabut Kembahang” (Arman AZ, Bandarlampung, Lampung), “Seperti Natnitnole” (Benny Arnas, Lubuklinggau, Sumatera Selatan), “Babad Mejayan” (Beni Setia, Caruban, Madiun, Jawa Timur), “Djali-Djali Bintang Kedjora” (Chairil Gibran Ramadhan, DKI Jakarta).<br /><br />“Kembalinya Anakku yang Hilang” (Endang Purnama Sari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau), “Anggorok dan Anggodot” (Fahrudin Nasrulloh, Jombang, Jawa Timur), “Semburat Petang di Lagoi” (Fakhrunnas MA Jabbar, Pekanbaru, Riau), “Koleksi 932013: Fina Sato” (Fina Sato, Bandung, Jawa Barat), “Kisah si Pemotong Rumput [Seniman Plat Baja]” (Gol A. Gong, Serang, Banten).<br /><br />“15 Hari Bulan” (Hasan Al Bana, Medan, Sumatera Utara), “Perempuan Petelur” (Igoy el Fitra, Padang, Sumatera Barat), “Setelah Rumah” (Indrian Koto, Yogyakarta, DI Yogyakarta), “Hamsat Mencuri Jambu Klutuk” (Idris Pasaribu, Medan, Sumatra Utara), “<em><strong><span style="color:#33cc00;">Lelaki dengan Kopiah Resam” (Koko P. Bhairawa, Sungailiat, Bangka-Belitung),</span></strong></em> “Senandung Perih Dendang Saluang” (M. Raudah Jambak, Medan, Sumatera Utara), “Ujung Laut Perahu Kalianget” (Mahwi Air Tawar, Yogyakarta, DI Yogyakarta), “Bai Liang” (Marsel Robot, Kupang, NTT), “Sandal Jepit Yong Dolah” (Maswito, Tanjungpinang, Kepulauan Riau).<br /><br />“Pacar Elektrik” (Miral Shamsara Ratuloli, Kupang, NTT), “Melawan Rumput” (Mustofa W. Hasyim, Yogyakarta, DI Yogyakarta), “Lingkaran Luka” (Panda MT Siallagan, Pematang Siantar, Sumatera Utara), “Tanam Pinang Tumbuh Gading” (Pion Ratulolly, Kupang, NTT), “Kucing Tua” (Ragdi F. Daye, Padang, Sumatera Barat), “Bentan” (Riawani Elyta, Tanjungpinang, Kepulauan Riau), “Musim Ikan” (Sunlie Thomas Alexander, Belinyu, Bangka-Belitung).<br /><br />“Aroma Bangkai di Depan Rumah Mantan Penghulu” (Tarmizi rumahhitam, Batam, Kepulauan Riau), “Kecapi Terakhir di Malam Minggu” (Thompson Hs, Pematang Siantar, Sumatera Utara), “Tetangga Baru” (Unizara, Tanjungpinang, Kepulauan Riau), “Malina Dalam Bus Tua” (Yetti A.KA, Padang, Sumatera Barat), dan “Air Mata Lelaki Tua di Barak Pengungsi” (Yoss Gerard Lema, Kupang, NTT).<br /><br />Dari daftar di atas dapat terlihat bahwa daerah kedatangan masing-masing penulis tidaklah sama jumlahnya: Sulawesi Barat (1), Kalimantan Timur (1), Kepulauan Riau (6), Lampung (1), Sumatera Selatan (1), Jawa Timur (2), DKI Jakarta (1), Riau (1), Jawa Barat (1), Banten (1), Sumatera Barat (3), DI Yogyakarta (3), Sumatera Utara (5), Bangka-Belitung (2), dan NTT (4).<br /><br />Lepas dari itu, “Ujung Laut Pulau Marwah” terbilang menarik lantaran memuat begitu banyak cerpen bernuansa lokal yang membawa nilai-nilai budaya etnik dari masing-masing sastrawan. Wajah keragaman Nusantara pun tercermin di dalam buku setebal 362 halaman ini. Maka buku ini sedikit-banyak berhasil menyodorkan fakta tentang sisi lain dunia kesusastraan Indonesia masa kini yang ternyata tak selalu dimenangi oleh cerpen-cerpen bernuansa nasional yang tidak kentara setting tempatnya.<br /><br />Namun sangat disesalkan terjadinya ketidaktelitian dalam hal penggarapan isi, hingga terjadi kesalahan penulisan nama yang sangat fatal pada dua orang sastrawan. “Chairil Gibran Ramadhan” misalnya, pada daftar isi dan halaman dalam ditulis “Chairil Gilang Ramadhan” (penulisan secara benar, “Chairil Gibran Ramadhan”, hanya terjadi pada “kesempatan terakhir”, yang terdapat dalam bagian biodata). Sedangkan “Yoss Gerard Lema” yang pada daftar isi dan halaman dalam ditulis sama, ternyata pada bagian biodata ditulis “Yos Gamalama”.<br /><br />Mungkinkah saat pengerjaannya nama kedua sastrawan ini mengingatkan penggarapnya pada drummer Gilang Ramadhan dan komedian Dorce Gamalama? Lantas dengan cara apa dan bagaimana orang-orang yang terlibat sebagai panitia dalam TSI III melakukan ralat atas hal ini?<br /><br />Pada bagian bawah sampul belakang buku “Ujung Laut Pulau Marwah” terdapat kalimat yang diambil dari Pengantar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Drs. Abdul Kadir Ibrahim, MT selaku Ketua Pelaksana TSI III: Temu Sastrawan Indonesia (TSI) III/2010 yang dilangsungkan di Kota Tanjungpinang, dapat dipandang sebagai upaya menyigi kembali kejayaan sastra Melayu yang pada era Kerajaan Riau pernah meninggi dan memucuk.<br /><br />Raja Ali Haji adalah salah seorang tokoh, yang berbabit, dengan masa itu, dengan sejumlah karya pemuncak; ilham bagi masa kini. (Catatan CGR: menyigi adalah sisipan atau celah, berbabit adalah ikut serta/terlibat secara langsung atau tidak langsung)<br /><br />Sumber: <a href="http://www.berita8.com/news.php?tgl=2010-12-04&cat=22&id=33938">Berita 8.com, Sabtu, 04/12/2010, 16:18 WIB<br /></div><span class="fullpost"></span></a>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-53862289961076101712010-12-06T01:15:00.005+07:002010-12-06T01:33:10.522+07:00Sepuluh Besar Penulis Khatulistiwa Literary Award 2009<div>Selasa, 6 Oktober 2009 20:35 WIB<br /><br /><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">JAKARTA, KOMPAS.com — Panitia Khatulistiwa Literary Award (KLA) Ke-9 Tahun 2009 mengumumkan nama-nama penulis puisi dan prosa berikut judul karya yang terpilih dalam 10 Besar KLA 2009.<br /></div><br /><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; DISPLAY: block; HEIGHT: 378px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5547266981889368450" border="0" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TPvZ7enE4YI/AAAAAAAAB8M/Ux-OonAjdd0/s400/Publication6.jpg" />Kesepuluh besar karya puisi dan penulisnya adalah Kolam (Sapardi Djoko Damono), Akar Berpilin (Gus Tf Sakai), Dongeng Anjing Api (Sindu Putra), Partitur, Sketsa, Potret dan Prosa (Wendoko), Perahu Berlayar Sampai Bintang (Cecep Syamsul Hari), Pastoral Kupu-Kupu (Made Suantha), Telimpuh (Hasan Apsahani), Pemetik Bintang (Soni Farid Maulana), Lagu Cinta Para Pendosa (Zaim Rofiqi), dan Puan Kecubung (Jimmy Maruli Alfian).<br /></div><br /><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Adapun sepuluh besar karya prosa dan penulisnya adalah Meredam Dendam (Gerson Poyk-novel), Sutasoma (Cok Sawitri-novel), Lembata (F Rahadi-novel), Lacrimosa (Dinar Rahayu-kumpulan cerita), Tanah Tabu (Anindita Thayf-novel), Juru Masak (Damhuri Muhammad-kumpulan cerita), Bulan Lebam (Sihar Simatupang-novel), Kidung (M Sobary-novel), Usaha Menjadi Sakti (Gunawan Maryanto-kumpulan cerita), Metropolis (Windi Ramadhina-novel).<br /></div><br /><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Panitia KLA 2009 juga mengumumkan 8 karya pengarang muda berbakat (umur maksimal 30 tahun), yaitu Kartini Nggak Sampai Eropa (Sammaria), Aku Lelah Menjadi Cantik (Koko P. Bhairawa), 9 Matahari (Adenita), Lika Liku Luka (Celinereyssa), Etzhara (Rino Styanto), Pengantin Subuh (Zelfeni), Separuh Bintang (Evline), dan Fortunata (Ria N. Badaria)</div><br /><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Richard Oh, penggagas dan penyelenggara KLA menjelaskan bahwa pengumuman 5 Besar Khatulistiwa Literary Award akan segera dilakukan dalam waktu dekat.<br /></div><br /><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify">Khusus kategori prosa, karya-karya novel akan dinilai oleh sebuah panel juri yang dipilih oleh penerbit Metropoli D’Asia, salah satu penerbit terbesar di Italia. Kemudian, sebuah hadiah khusus akan diberikan pada malam Anugerah Sastra Khatulistiwa pada 10 November 2009, pukul 19.00, di Plaza Senayan, Jakarta. Richard berharap agar semua penulis hadir dalam malam perayaan sastra Indonesia ini.<br /></div><br />"Kepada penulis novel yang karyanya masuk 10 besar kategori prosa, harap mengisi formulir perjanjian dengan Metropoli D’Asia yang sudah dikirimkan. Bila belum menerima formulir tersebut, harap e-mail saya di richoh2007@gmail.com," kata Richard Oh.<br /><br />Sumber: <a href="http://oase.kompas.com/read/2009/10/06/20351442/sepuluh.besar.penulis.khatulistiwa.literary.award.2009">Kompas.com, 6 Oktober 2009</a><br /><br /><span class="fullpost"></span></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-17317984811557800162010-11-10T11:33:00.004+07:002010-11-10T11:46:11.579+07:00Daftar Nama Penyair dalam Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010<a href="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNoi5oVVCBI/AAAAAAAAB7s/gF_VrrpkyKQ/s1600/festival%2Bbulan%2Bpurnama.jpg"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 152px; FLOAT: left; HEIGHT: 200px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5537777065280210962" border="0" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNoi5oVVCBI/AAAAAAAAB7s/gF_VrrpkyKQ/s200/festival%2Bbulan%2Bpurnama.jpg" /></a> Judul: Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010<br /><br />Editor: Suyitno Ethexs<br /><br />Kurator: Chamim Kohari-Saiful Bakri-Umi Salama<br /><br />Desain cover: warung grafis indonesia<br /><br />Lukisan cover: Joni Ramlan, Mojosari, Mojokerto<br /><br />Layout: kang madrim<br /><br />Cetakan pertama: Oktober 2010<br /><br />ISBN: 978-602-97907-0-2 Tebal: 829 + xxxviii halaman<br /><br />Penerbit: Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto<br /><br /><br />1. Achmad Faqih Mahfudz ............................................... 1<br />Aku Pernah Mengenalmu<br />Di Pinggir Stasiun Tugu<br /><br />2. Agit Yogi Subandi ......................................................... 4<br />Solilokui Hamparan Gurun<br />Labirin<br /><br />3. Asyari Muhammad ..................................................... 10<br />Kekasih, aku gelisah<br />Lelaki yang menangis<br /><br />4. Ahmad Adi Munawar .................................................. 13<br />Rela Kau Pergi<br />Ungkapan palsu<br /><br />5. Akhmad Fatoni ........................................................... 16<br />Perempuan setengah telanjang<br />Pulang pada waktu<br /><br />6. Ahmad Kekal Hamdani .............................................. 19<br />Setelah Kematian Ini<br />Eksodusa: Ingatan 1965<br /><br />7. AF. Tuasikal ................................................................. 22<br />LANTURAN WAKTU<br />PERTEMUAN ITU<br /><br />8. Agus Subagyo ............................................................ 29<br />TARIAN ILALANG MEMANGGILMU<br />KUTULIS NAMAMU DENGAN PUISI<br /><br />9. A. Ganjar Sudibyo ...................................................... 33<br />PUISI ENIGMA : KEMBALI MENUJU NAMA DIRI<br />KAMI<br />TENTANG GERIMI<br /><br />10. Alex R. Nainggolan .................................................... 40<br />Pada Sebuah Taman<br />Negeri Tanpa Moyang<br /><br />11. A. Warits Rovi ............................................................. 45<br />SEMESTA RASA DARI MEJA MAKAN<br />NOTASI MATA YANG MEMENJARA<br /><br />12. Amalia Elvadiani ......................................................... 48<br />Catatan yang Kucuri dari Senyum Sabitmu<br />Lewat Tengah Malam : Kenangan mencari jalan pulang<br /><br />13. Aria Santi ............................................................... 51<br />MUSIM GUGUR<br />MATA SANG WAKTU<br /><br />14. Anugrah Roby Syahputra .......................................... 53<br />Di Sepanjang Sei Deli<br />Suatu Petang di Tepi Toba<br /><br />15. Anshori sapu jagad .................................................... 56<br />AKU RINDU KAMPUNG<br />SAJAK KELUAR RUMAH<br /><br />16. Andiyono .................................................................... 59<br />Asmara di Ujung Gang<br />Meraba Malam<br /><br />17. Andi Magadhon .......................................................... 61<br />SYAHRIYAR<br />SAJAK LABA-LABA<br /><br />18. Andi Gunawan ............................................................ 66<br />Nisan<br />Pulang<br /><br />19. Amin Bashiri ............................................................... 69<br />JEJAK<br />PENARI<br /><br />20. Alizar Tanjung ............................................................. 73<br />Memilih Hujan<br />Lagu yang Terpotong di Persimpangan<br /><br />21. Akhmad Sekhu ........................................................... 77<br />Kasidah Kota Tua<br />Sebentuk Sajak Untuk Anakku<br /><br />22. Akhi Dirman Al-Amin .................................................. 82<br />ANDAI CINTA BISA BERSUARA<br />MENCARI PENYAIR BERSAYAP CAHAYA<br /><br />23. AHMADUN YOSI HERFANDA .................................... 87<br />NEGERI TANPA TUHAN<br />SAJAK RINDU BAGI RASUL<br /><br />24. Agus Budiawan .......................................................... 92<br />SECANGKIR JELAGA<br />ELEGI SEBUAH PAGI<br /><br />25. Ach Syaifullah Saghara .............................................. 95<br />Mata Sungai<br />Melaut Lombang<br /><br />26. Achmad Hamzah Fansuri Basar ................................ 99<br />Kampung Pelaut<br />Sungai Kita<br /><br />27. Alfaizi ......................................................... 102<br />ziarah warung kopi<br />perempuan yang menggaris pagi<br /><br />28. Ady Azzumar ............................................................ 106<br />Menjual Sajak-Sajak<br />Surat yang Tersimpan<span class="fullpost"><br /><br />29. Aji Wibowo ................................................................ 112<br />Aku TakTahu Kenapa Kau Diam<br />Kacamata<br /><br />30. Abd. Kholik ............................................................... 115<br />DOA DIATAS PURNAMA<br />KADO BUAT EMAK<br /><br />31. Arum Fatima ............................................................. 118<br />Istirah Perburuanmu<br />Bocah yang Tersesat dalam Jarum Jam<br /><br />32. Abimardha Kurniawan ............................................. 121<br />Orang Gila<br />Suluk Ranting Tua<br /><br />33. Assyafa Jelata .......................................................... 131<br />Drama Indonesia<br />Fragmen Tarian Ilalang<br /><br />34. Afriyanti .............................................................. 134<br />Episode terakhir dandelion<br />MUSIM<br /><br />35. A'yat Safrana G Khalili ............................................. 136<br />Secangkir Kopi Pagi<br />Tentang Ladang<br /><br />36. Benazir Nafilah......................................................... 139<br />Rubayyat Cinta<br />Kita pun Kembali pada Sepi<br /><br />37. Badai Muth. Siregar (Amdai Yanti Siregar) ............ 142<br />Purnama Hitam<br />Balada Ujian Nasional<br /><br />38. Badrul Munir Chair .................................................. 146<br />SEPULANG ZIARAH<br />JIKA TAK LELAP TIDURMU<br /><br />39. Bandung Mawardi .................................................... 149<br />Lakon Luka<br />Ibu Samadi<br /><br />40. Bahauddin ................................................................ 151<br />I’TIKAF KABUT<br />SAJAK SEBATANG CEMARA KERING<br /><br />41. Bambang Esku ......................................................... 154<br />meng-arang<br />sabtu malam<br /><br />42. Belfin P.S .................................................................. 157<br />Jakarta Kukenang<br />Akhir Butir Waktu<br /><br />43. Bode Riswandi ......................................................... 161<br />BULAN LUWUNG BATA<br />BUAT ANNA POLITKOVSKAYA<br /><br />44. Bayu Gautama .......................................................... 164<br />Lisong VS Cerutu1<br />Selamat Pagi Indonesia<br /><br />45. Iben Nuriska ............................................................. 170<br />SURAT UNTUK IBU<br />PADA AKHIRNYA AKU MEMILIH TERPENJARA<br /><br />46. Budhi Setyawan ....................................................... 177<br />Serpih Ombak Perjalanan<br />Kepada Perempuan Bersayap Laut<br /><br />47. Bontot Sukandar ...................................................... 181<br />SAAT ADA JUSTRU TAK ADA<br />mabukku menepi<br /><br />48. Berto Tukan .............................................................. 184<br />Buih<br />Kisah<br /><br />49. Balok SF ................................................................... 186<br />Lagu nelayan<br />Bukan cerita<br /><br />50. Bambang Kariyawan Ys. .......................................... 189<br />Kisah Negeri Sejuta Kilah<br /><br />51. BH. Riyanto .............................................................. 191<br />Kurasa Gerimis<br />Mula-mula Mendung Menggumpal<br /><br />52. Ira Suyitno ................................................................ 195<br />Penjelajahan Cinta<br />Dalam Pesona<br /><br />53. Catur Wahyono ........................................................ 198<br />Surat Sang Kekasih<br />Cinta<br /><br />54. Cut Desy Gitary Sandy ............................................ 201<br />Suar malam.<br />Bermain Dingin<br /><br />55. Christina Eka Setiawati ............................................ 205<br />TANPA KABAR BINTANG<br />KUINGIN KATA-KATAKU MENARI<br /><br />56. Citra Dara Vresti Trisna ........................................... 208<br />duka tualang<br />sabana di bilik kamarku<br /><br />57. Candra Sabrina mustika .......................................... 211<br />Tampannya seorang koruptor<br />Idonesiaku<br /><br />58. Denny Mizhar ........................................................... 214<br />Ular yang Keluar dari Jubah Zirah<br />Lubang Ular<br /><br />59. Dody Yan Masfa........................................................ 216<br />SAJAK MALAM<br />BIARKAN AKU TERBANG<br /><br />60. Dody Kristianto ........................................................ 219<br />Kidung Para Gelap<br />Beberapa Rindu Puisi yang Keterlaluan<br /><br />61. DG Kumarsana ......................................................... 223<br />RUMAH SAKIT ADALAH SAWAH<br />CAMAR LINTAS (1)<br />CAMAR LINTAS (2)<br />CAMAR LINTAS (3)<br /><br />62. Dian Hartati............................................................... 230<br />Di Kawali, Aku Berburu Cahaya<br />Mata Orang Pesisir<br /><br />63. Dwi Klik Santosa ...................................................... 236<br />SEJARAH API DI NEGERI INI<br />TANGIS SEORANG BADU<br /><br />64. Daryanto Bended ..................................................... 238<br />BAYANG<br />MENJAGA DAN MENJAGA<br /><br />65. David Mulya .............................................................. 241<br />SAJAK SECANGKIR KOPI #1<br />REMBUK RIMBA<br /><br />66. Dian Hardiana ........................................................... 243<br />PESAN SEORANG BAPAK<br />UNTUK ANAK PEREMPUAN YANG KEHILANGAN<br />HUJAN DI TERMINUS<br /><br />67. Dony P. Herwanto ..................................................... 246<br />Abid<br />Anak-anak Hujan<br /><br />68. Harisman/ Ari ........................................................... 248<br />Huruf yang tak tersambung<br />Batas<br /><br />69. Dwi Rahayu............................................................... 251<br />Suamiku<br />Di Kamar Berpetak<br /><br />70. Dwi Endah Septyani ................................................. 254<br />buku biru berdebu<br />antara aku, pak guru, dan puisi<br /><br />71. Defy Firman Al Hakim .............................................. 259<br />Entropy<br />Masokisme 1<br /><br />72. Enny Asrinawati ....................................................... 262<br />PADA SATU WAKTU<br />SStt…<br /><br />73. Edy Firmansyah ....................................................... 266<br />Belajar Menulis Puisi<br />Elegi Para Pemulung<br /><br />74. Endi Firmansyah ...................................................... 270<br />KISAH INI<br />Mengapa Aku Bingung Memberi Judul???<br /><br />75. Eki khusnun nadhifah .............................................. 276<br />Jubah<br />Merdeka<br /><br />76. Effendi ......................................................... 279<br />WIN-WIN SOLUSI<br />IBU PERTIWI<br /><br />77. Ekwan N. Wiratno ..................................................... 283<br />Kotaku<br />Aku<br /><br />78. Eva Dwi Kurniawan .................................................. 286<br />Prasasti<br />Manuscrip<br /><br />79. Eko Roesbiantono ................................................... 289<br />JEJAK DI PESISIR<br />LUMPUR<br /><br />80. ERWIN ROZAKI HERMANTO.................................. 293<br />Kegelisahan<br />Keindahan yang tak abadi<br /><br />81. Fiyan .............................................................. 296<br />Berkurang Satu<br /><br />91. Fredy Wansyah Putra .............................................. 322<br />Aku Ingin Dilahirkan Menjadi Puisi<br />Berita Irigasi<br /><br />92. Gampang Prawoto ................................................... 327<br />JONEGORO-JOGJA<br />L e n t e r a<br /><br />93. Guruh Sasmito Aji .................................................... 332<br />SEPI<br />SAJAK PENDEK UNTUK “R”<br /><br />94. GUNOTO SAPARIE .................................................. 334<br />KUTA SENJA HARI<br />PELABUHAN TANJUNG PERAK<br /><br />95. Gema Yudha ............................................................. 336<br />Jembatan<br />perjalanan dan pertemuan pertemuan yang tak usai<br /><br />96. Gracia Asri ................................................................ 339<br />Diterjemahkan dari Memorandum Of Understanding<br />Meronda<br /><br />97. Harisman/ Ari ........................................................... 342<br />Batas<br />Huruf yang tak tersambung<br /><br />98. Hasan Nafi’e M. ........................................................ 344<br />SENTUHAN MALAM<br />ANGIN<br /><br />99. Hendriyanto.............................................................. 346<br />Telaq<br />Menanti Keberangkatan<br /><br />100. Hilya ................................................................ 349<br />Saat Aku Mati<br />Langkah Cita Kita<br /><br />111. Idrus Mustofa ........................................................... 384<br />jumat kita<br />cerita surga<br /><br />112. Ifa Avianty ........................................................ 387<br />Missing You<br />bayangan<br /><br />113. Isbedy Stiawan ZS ................................................... 389<br />Seseorang di Jalan<br />Anak Palembang, 1<br />Anak Palembang, 2<br /><br />114. I Wayan Arthawa ...................................................... 394<br />AIR TERJUN GITGIT.<br />LOVINA<br />GERIMIS MENYISIR MALAM.<br /><br />115. Irna Tantira ............................................................... 397<br />Rahasia<br />Sekarang aku adalah 2 jam yang bersembunyi di rumah<br />bapak untuk mengenal pemeluk setia.<br /><br />116. Jefri Putra Arnades .................................................. 401<br />“SAJAK SEORANG PECUNDANG”<br />“HILANG”<br /><br />117. Jumardi Putra ........................................................... 404<br />Keburu Gelap Menuntun Jalan<br />Gagal Mengusung Asa<br /><br />118. KA. Latief ........................................................... 406<br />SAYEMBARA USAI KEMATIAN<br />HOMPIMPA TANAH DARAH<br /><br />119. Kemas Ferri Rahman ............................................... 407<br />Sebuah Kisah di Kebun Raya<br />Lelaki Tanpa Tinta<br /><br />120. Kiky Prasetya .................................................... 413<br />Rahasia Kata<br />Di Kotamu<br /><br />121. <strong>KOKO P. BHAIRAWA</strong> ............................................... 417<br /><em><span style="color:#000099;">Jeda (petang)<br />Taplau<br /></span></em><br />122. Kiki Efendi ................................................................ 420<br />ziarah wujud(2dua)<br />bulan besar(12duabelas)<br /><br />123. Kiki Sulistyo ............................................................. 423<br />Sejarah Perkawinan<br />Desember<br /><br />124. Khalil Tirta AngGara ................................................ 426<br />LEBARAN MUSIM SUNYI<br />MUARA JALAN PULANG<br /><br />125. Khairul Umam .......................................................... 430<br />TENTANG TANYA<br />ZIARAH MALAM<br /><br />126. Khoirul Anwar .......................................................... 432<br />KALA<br />ENTAHLAH<br /><br />127. Khoirotul Ula ............................................................ 435<br />Kitab Suciku<br />Kedzaliman<br /><br />128. Lutfi Zaky ............................................................ 437<br />KEMBANG SIWALAN<br />DI LEKUK TUBUH MALAM<br /><br />129. Ld Praja ........................................................... 439<br />SABIT ARYANI<br />YANG MENULIS SAJAK<br /><br />130. Lilik Mudhawamah ................................................... 444<br />PRAHARA DI ATAS PELANGI<br />KAU<br /><br />131. Lukman Hakim AG ................................................... 446<br />Di Taman Kota<br />Ketika Kematian Tiba<br /><br />132. Luqman Tambusi ...................................................... 451<br />PLURALISME MENGKADO<br />TRAGEDI PENTAS MALAM<br /><br />133. Laura Sofa Hanna..................................................... 454<br />Anugerah Ilusi<br />Titian<br /><br />134. Maya Nurhidayati ..................................................... 457<br />Kuil mimpi<br />Bumi<br /><br />135. Marjiin ............................................................. 461<br />Doa<br />Di Asap ini,<br /><br />136. Musyafak Timur Banua ............................................ 464<br />lemparlah<br />tanjung penantian<br /><br />137. Mochammad Asrori.................................................. 467<br />Lampu Beranda Rumah<br />Pertemuan Langit<br /><br />138. Miya Setiyarini.......................................................... 470<br />Angin Melarangku<br />TANAH PEMIMPI<br /><br />139. Matroni el-Moezany ................................................. 473<br />Negeri Tua<br />Kisah Negeri Tua dan Negeri Muda<br /><br />140. Moh. Supraptono ..................................................... 478<br />RAHASIA MALAM<br />RAHASIA PAGI<br /><br />141. Muda Wijaya ............................................................. 481<br />Ziarah Mata di Lembah Kampung Naga<br /><br />152. Muhammad Yusuf..................................................... 518<br />Negeri Semut<br />“ I Miss Makassar “ and “I Miss you”<br /><br />153. Mutia Ayu Intan Sari ................................................ 523<br />RAPUH<br />MENANTI<br /><br />154. MOH JUHDI .............................................................. 525<br />Reruncing Mutiara<br />Nasehat Dari Seperempat Malam<br /><br />155. Moh. Maman Saifurrohman ..................................... 528<br />Mahkota Perawan<br />Uang<br /><br />156. Muh. Husen Arifin .................................................... 531<br />Di Malam Purnama<br />Sepasang Doa yang Tersisa<br /><br />157. Mimin Hari Wahyuni ................................................. 535<br />Tanaman Hati<br />Bencong<br />Wajah Teduh<br /><br />158. Mas Chikmatul Azimah ............................................ 538<br />DI SEKITAR KITA<br />LANGIT MALAM<br /><br />159. Marsus Ala Utsman ................................................ 541<br />Seorang Penyair Bermesraan dengan Patung<br />Ketika Waktu Sudah Mati<br /><br />160. MAWARDI................................................................. 544<br />Di Sakunya, Aku Temukan Puntung Rembulan<br />Sajak yang Diambil<br /><br />161. Masduri AS ............................................................... 548<br />LANTAS<br />Aktor Ba’adl Minal Kull<br /><br />162. May Moon Nasution ................................................. 552<br />Balada di Malam Kelam<br />Memeram dendam dalam gumam<br /><br />163. M. Muhlash mr.......................................................... 556<br />Akulah Si Pencuri Itu<br />Qosidah Cinta<br /><br />165. MAHENDRA.............................................................. 559<br />PANORAMA KITAB KELAHIRAN:<br />ANATOMI GELEMBUNG UDARA<br /><br />166. Niduparas Erlang ..................................................... 562<br />Maut Seperih Senja di Laut Lontar<br />Tensi di Bawah Kupu-kupu<br /><br />167. Nugraha Umur Kayu ................................................ 566<br />Rindu Pohon pada Musim<br /><br />168. Nur Hesti Wulandari ................................................ 570<br />Lukisan = ‘plagiat’<br />Langkahnya – melangkahi<br /><br />169. Nur Hayati Kartini..................................................... 572<br />Siluet malam<br />Monolog Rindu<br /><br />170. Nurfitri ........................................................... 576<br />CETAK BIRUKU<br />KRISTAL HATIKU<br /><br />171. Nur Endah Puji Lestari ............................................ 580<br />SEGALA CINTA YANG BISING<br />MAUT<br /><br />172. Nurul Asmayani ........................................................ 582<br />Luka<br />Lirih Rindu<br /><br />173. Purwanto .................................................................. 586<br />Kisah<br />Bersandar<br /><br />174. Putri Narita Pangestuti ............................................ 589<br />ULAR-ULAR GILA<br />ROH ALAM<br /><br />175. Puput Amiranti N ...................................................... 594<br />BERPIKIR TIADA<br />KUBURAN LAUT<br /><br />176. Purnomo AM ............................................................ 599<br />SALAM BUAT KORUPTOR<br />APA YANG KAU CARI<br /><br />177. Pribadi Anggrek ....................................................... 602<br />MAK (2)<br />KITA MELEBUR SENDIRI-SENDIRI<br /><br />178. Pinasthi De-Em ........................................................ 605<br />Kabar yang Terbakar<br />Romansa Kepulangan<br />KITA MELEBUR SENDIRI-SENDIRI<br /><br />179. Pringadi Abdi Surya ................................................. 609<br />Malam Kereta<br />TERATAI<br /><br />180. RaZy Bintang Argian ................................................ 612<br />Untuk Sebuah Nama<br />Sunyi Menyanyi<br /><br />181. Rahmat Heldy HS..................................................... 615<br />Di Karanghantu<br />Di Langit Bulan Setengah Purnama<br /><br />182. Rahmat Zainudin ...................................................... 618<br />Madura<br />Buah Hatiku<br /><br />183. Adalah Rahmat Fajar ................................................ 621<br />KOPIKU MENETES DILENBARAN BUKU<br />IFTITAH LAUT<br /><br />184. Redi Irwansyah (Taya) ............................................. 624<br />SEORANG IBUKU: KUDAP LAH CINTA<br />[2] episode : kanak-kanak<br /><br />185. Refila Yusra .............................................................. 627<br />Bukan karna senja aku menangis<br />Nostalgia Pagi<br /><br />186. Restu Ashari Putra................................................... 629<br />dengan tangan mungilmu itu<br />emak menanti ujang datang berdendang<br /><br />187. Ria Anisatus Sholihah.............................................. 632<br />Tidak jadi beku<br />HARI BIASA SAJA<br /><br />188. Rangga Umara.......................................................... 635<br />Bocah Kecil Membatik Langit<br />Kisah Clurit Sakti dan si Anak Bulan<br /><br />189. Roi Martin ................................................................. 639<br />Penipu Renta<br />Pipi Merah Itu Merah<br /><br />190. Rozi Kembara .......................................................... 643<br />PENGGALI KUBUR<br />KEMUDIAN KEHILANGAN BEGITU SETIA<br /><br />191. Rian Ibayana........................................................ 646<br />MUSEUM<br />MENYIMPUL SENYUM<br /><br />192. Rosmina Kardo ........................................................ 649<br />Pengamen Jalanan<br />Dunia Wanita<br /><br />193. Rini Febriani ............................................................. 652<br />Membelah Hujan<br />Di Samping Alang-Alang<br /><br />194. Rio Fitra SY........................................................... 654<br />Lubuk ikan<br />Pertarungan<br /><br />195. Rafiqi Kalaras ....................................................... 657<br />JALAN YANG PATAH, DI TIKUNGAN<br />PADA KENANGAN KE-25<br /><br />196. RB. Abd. Gani ....................................................... 660<br />Sajak absurd untuk negri<br />12 Tangga<br /><br />197. Reza................................................................ 664<br />Sketsa Lilin<br />goresan dawai<br /><br />198. R. Timur Budi Raja ................................................... 667<br />DARI PINTU RUMAH DUKA<br />NYANYIAN BURAM<br /><br />199. Ria Mustika Fasha .................................................... 671<br />Surat CInta Yang biasa (dalam Pencarian Jalan Pulang)<br />Membaca Biografi Kartini<br /><br />200. Riri Elmita ......................................................... 674<br />Metamorfoself<br />Aku ingin<br /><br />201. Royyan Julian ....................................................... 678<br />Elegi Dewata Cengkar<br />Carok<br /><br />202. Salis Susmiati ....................................................... 681<br />mai<br />aku mendengar hawa dan maria saling bertegur sapa<br /><br />203. Saiful Amin Ghofur .................................................. 684<br />PULAU CAHAYA<br />HUJAN AIRMATA<br /><br />204. Salbiyatun ..................................................... 688<br />LAKI-LAKI DI TROTOAR SUNYI<br />PEREMPUANKU PERON TERMINAL<br /><br />205. Sari rosmawati..................................................... 691<br />Cermin<br />Sebongkah Asa<br /><br />206. Sigit.................................................................. 694<br />CERITA PAGI<br />CINTA<br />TUHAN, KAU DI MANA?<br /><br />207. Subaidi Pratama ....................................................... 698<br />PENGUNGSI<br />SEHABIS BATAS MUSIM<br /><br />208. Suhairi ............................................................. 701<br />PEREMPUAN NETER KOLENANG*<br />DI BAWAH MUSHHAF<br /><br />209. Setiyo Bardono ........................................................ 705<br />Sekeranjang Dahak di Bantaran Peron<br />Tertidur Lelap di Gelap Gerbong<br /><br />210. S Sopian ............................................................ 708<br />Pakailah Sandal Kecilmu<br />Tidurlah yang Lelap Dalam Mimpi<br /><br />211. Maryam Zakaria ........................................................ 710<br />Menemuimu cinta…<br />Bidadari sunyi bersayap biru<br /><br />212. SUNLIE THOMAS ALEXANDER .............................. 713<br />LANSKAP LELUHUR<br />DAHLIA<br /><br />213. Setia Naka Andrian .................................................. 719<br />jika kelak ada petang di pagi hari<br />filsafat kerudung ibu<br /><br />214. Sosiawan Leak ......................................................... 723<br />LARI DARI KEKERASAN<br />KAULAH KEKALAHAN TERBARU<br /><br />215. Suguh Kurniawan..................................................... 729<br />MEI 98 (2)<br />MOGA SAJA BUKAN KAU<br /><br />216. Syah Azis Perangin Angin ....................................... 732<br />Sang Pemimpi(N)<br />Kapalku Jangan Tenggelam<br /><br />217. Zaenal Faudin ...................................................... 735<br />CINCIN KAKEK TUA<br />Bukan Mawar<br /><br />218. S. Ihanes Maheswara Malaka .................................. 738<br />Salib Petang di Ranjang Mimpi<br />Tentang Empat Ribu Nama Tuhan<br /><br />219. Thoni Mukharrom IA. ............................................... 741<br />Bayangan cinta<br />Bunga Setengah Jalan<br /><br />220. Ummu Syahidah Abd.Rahman Badar...................... 744<br />Wujud Tak Berwujud<br />BALADA GURU PURNAMA MUDA<br /><br />221. Uni Sagena (Unis).................................................... 747<br />Antagonistik Cinta<br />Jangan biarkan luka itu pulih<br /><br />222. Vita Priyambada ....................................................... 750<br />Dunia dan akhirat<br />Insomnia<br /><br />223. Viddy AD Daery ........................................................ 753<br /><br />KUALA LUMPUR-HULU LANGAT, KAJANG<br />MENGAJI MARQUEZ DI RUMAH GAPENA<br /><br />224. W. Haryanto .............................................................. 756<br />KERTAJAYA TENGGELAM<br />STASIUN GARUM<br /><br />225. Wahid Ibrahim .......................................................... 759<br />PEMBAKARAN<br />PAHLAWAN SEHARI<br /><br />226. Wayan Sunarta ......................................................... 761<br />Singa Bersayap Api<br />Menyebrangi Selat Sunda<br /><br />227. Widyanuari Eko Putra .............................................. 776<br />Bus ini melaju seakan tak ingin sampai<br />pertemuan simpang tiga<br /><br />228. Wahyu Choerul Cahyadi .......................................... 779<br />Dongeng<br />Fa’<br /><br />229. Watsiqatul Azizah..................................................... 783<br />SEUSAI JALAN-JALAN SORE DI SALJU MUSIM<br />DINGIN<br />TAK SAMPAI<br /><br />230. Yosi Muhaemin ......................................................... 787<br />Ledakan<br />Surat Bagi Negeri<br /><br />231. Yudhi Andoni ............................................................ 791<br />Sajak Masa (I)<br />Sajak Air Mata<br /><br />232. Yadi Cahyadi ............................................................. 794<br />Keagungan Cinta<br />Tumbuhi Aku dengan Cinta<br /><br />233. Yudi Joyokusumo ( MNS.Wahyudi ) ....................... 796<br />SURYA MAJAPAHIT<br />PURNAMA SETENGAH TIANG<br /><br />234. Yuswan Taufiq ........................................................... 799<br />PESAN GALAU<br />KETUKAN DAUN-DAUN<br /><br />235. Yuka Fainka Putra..................................................... 802<br />Penyair Berebut Laut dengan Nelayan<br />Hidup Tak Seserius Yang Aku Kira.<br /><br />236. Yoyong Amilin .......................................................... 805<br />Jantung<br /><br />ode seorang essais<br /><br />237. Zulfan Reflyano ........................................................ 809<br />Trowulan Bersenandung<br /><br />238. Zulkifli Songyanan ................................................... 811<br />ELEGI<br />PADA SEBUAH JAM TUA<br /><br />239. Zinda Ruud Purnama ............................................... 813<br />Hujan Sore Hari<br />Jalan Panjang Dalam Dongeng Tengah Malam<br /><br />240. Zein Arfiarrahman .................................................... 817<br />Di Pemakaman<br />Pelayat Sunyi<br /><br />241. Zawawi ................................................................ 820<br />RANGGALAWEKU MABOK<br />MENUGAL LADANG KERONTANG<br /><br />242. Zammil Rosi.............................................................. 824<br />Surat Buat Malam Yang Sempurna<br />Apakah Aku Yang Salah Mengisi Batrenya?<br /><br />243. Zahra Nurazizah ....................................................... 827<br />Maya<br />Tak Memiliki</span>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-59146067345573526452010-11-10T11:02:00.007+07:002010-11-10T11:26:25.237+07:00Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010<div align="center"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNoa2pdaUxI/AAAAAAAAB7c/gLZNplWJ5-Y/s1600/festival%2Bbulan%2Bpurnama.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 303px; DISPLAY: block; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5537768217949917970" border="0" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNoa2pdaUxI/AAAAAAAAB7c/gLZNplWJ5-Y/s400/festival%2Bbulan%2Bpurnama.jpg" /></a><span style="font-size:78%;"> <em>cover buku Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010, Memuat karya puisi dari 243 penyair seluruh Indonesia</em></span></div><br /><div align="center"><em></em><br /><br /><div align="justify">Pada tanggal 23 Oktober 2010 pukul 19.00 wib telah diadakan peluncuran buku antologi puisi dalam rangkaian Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010 bertempat di gapura Wringin Lawang, desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Buku ini memuat karya dari 243 penyair seluruh Indonesia. Alhamdulillah ada 2 (dua) karya puisi saya yang masuk di antologi ini.<span class="fullpost"><br /><br /><a href="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNocHNviQQI/AAAAAAAAB7k/Kmrpyn4-UbY/s1600/festival%2Bbulan%2Bpurnama.jpg"></a><em><strong>Judul: Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010<br /></strong></em></span></div><div align="justify"><span class="fullpost"></span> </div><div align="justify"><span class="fullpost">Editor: Suyitno Ethexs<br /></div></span><div align="justify"><span class="fullpost">Kurator: Chamim Kohari-Saiful Bakri-Umi Salama<br /></span></div><div align="justify"><span class="fullpost"></span> </div><div align="justify"><span class="fullpost">Desain cover: warung grafis indonesia<br /></div></span><div align="justify"><span class="fullpost">Lukisan cover: Joni Ramlan, Mojosari, Mojokerto<br /></span></div><div align="justify"><span class="fullpost"></span> </div><div align="justify"><span class="fullpost">Layout: kang madrim<br /></div></span><div align="justify"><span class="fullpost">Cetakan pertama:Oktober 2010<br /></span></div><div align="justify"><span class="fullpost"></span> </div><div align="justify"><span class="fullpost">ISBN: 978-602-97907-0-2<br /></div></span><div align="justify"><span class="fullpost">Tebal: 829 + xxxviii halaman<br /></span></div><div align="justify"><span class="fullpost"></span> </div><div align="justify"><span class="fullpost">Penerbit: Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto Jl. Jayanegara 4 Kabupaten Mojokerto 61361<br /><br />email : <a href="mailto:dewankeseniankabmojokerto@gmail.com">dewankeseniankabmojokerto@gmail.com</a>, Hak cipta ada pada masing-masing penulis</span></div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="left"><strong><span style="font-size:130%;color:#3333ff;"></span></strong> </div><div align="left"><strong><span style="font-size:130%;color:#3333ff;">Berikut catatan kurator:<br /></span></strong><br /></div><div align="left"><span style="color:#663300;"><strong><span style="font-size:130%;">PUISI DI GAPURA CANDI WRINGIN LAWANG</span></strong><br /></span><br /><em>Sebuah Pengantar<br /></em><br /><em>“Ia tidak menulis untuk dibaca tetapi untuk didengar; nia tidak menghidangkan teka-teki, tetapi menulis untuk dimengerti” ( A. Teeuw ).<br /><br />“Pikiran merubah kapas menjadi kain emas dan merubah batu menjadi cermin terang, namun penyair dengan pesona sajak yang dilakukan memerah minuman bermadu dari sengat kehidupan” </em>(Iqbal, Tulip dari Sinai)<br /><br /><em>”Penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang dungu. Tidakkah kau lihat mereka menenggelamkan diri dalam sembarang lembah hayalan dan kata, dan mereka suka mengujarkan apa yang tak mereka kerjakan kecuali mereka yang beriman, beramal baik, banyak mengingat dan menyebut Allah dan melakukan pembelaan ketika dizalimi”. (Terjemahan QS. Asysyu’araa: 224-227)<br /><br /></em></div><div align="justify">Sungguh, kami harus tahu diri, dan kami mencoba meyakinkan bahwa tugas kurator yang hendak diamanatkan kepada kami sebenarnya salah alamat, dan kami menyodorkan beberapa nama yang layak mengemban tugas itu, tetapi ditolak dengan alasan bahwa nama-nama yang dimaksud memang layak, tetapi dianggap tidak “steeril” dari virus-virus “Primodialisme komunitas” yang justru akan menjadi “beban” bagi niat baik diselenggarakannya “Festival Bulan Purnama Majapahit”, memang selama ini jarang ada yang berani menerbitkan antologi puisi atau cerpen di luar “klik”nya.<br /><br />Tugas kurator itu akhirnya tetap diamanatkan kepada kami yang “wong ndeso” yang dianggap belum terkontaminasi oleh “primordialisme komunitas” dan hirukpikuk sastra di media massa. Terus terang dengan “tergagap-gagap” kami terima amanat itu, dan betul setelah kami baca karya-karya sastra yang telah dikirim, dan kami buka lembaran-lembaran kertas yang menumpuk sekitar 7 rim, yang di dalamnya masih campur antara karya puisi dan karya cerpen, ternyata terdapat banyak nama-nama “beken” yang sudah terkenal di jagad sastra Indonesia, nyali kami menjadi semakin “mungkret”, tetapi dengan kesabaran dan keberanian yang diberani-beranikan, kami terus membenamkan diri dalam kubangan puisi-puisi dan cerpen-cerpen, ternyata semakin dalam kami menyelam semakin asyik.<br /><br />Membaca puisi dan cerpen yang bertebaran dan yang hendak dikumpulkan dalam Antologi Festival Bulan Purnama Majapahit 2010 ini, sungguh sangat mendebarkan, kami semacam menapaki “Cahaya Tajalli” yang berjajar panjang penuh pesona, kami betul-betul diajak melayari aneka pelangi warna-warni keindahan Nusantara. Dari “puisi terang” sampai “puisi gelap”. Dari penyair yang sudah terkenal seperti Ahmadun Yosi Herfanda, sampai yang baru muncul seperti Mas Hikmatul Azimah yang lulusan setingkat Kejar Paket B, mereka semua berusaha menyuguhkan karya-karyanya yang terbaik, mereka telah “ijtihad” untuk melahirkan karya-karyanya dengan mempertaruhkan seluruh jiwa dan raganya kedalam “bentuk” dan “isi” puisi, tentu dengan caranya sendiri-sendiri. Meski sangat heterogin tetapi belum ada yang ingin “merusak” konvensi bahasa, dan ia juga tidak beranjak lebih jauh, tak ada keinginan dari para penyair itu untuk menyimpang, sebagaimana disinyalir oleh Cassier, yang pada umumnya menimpa para seniman. Mereka para penyair yang mengirimkan karya-karyanya belum ada yang berani menggunakan hak “licentia poetica” nya.<br /><br />Berbeda dengan Chairil Anwar, atau setidak-tidaknya Sutardji Calzoum Bachri yang berani menentukan dan membuat jalannya sendiri, sehingga ia layak dijadikan pemimpin madzhab perpuisian di Indonesia, meski kami yakin suatu saat kelak akan lahir mujaddid (pembaharu) perpuisian di Indonesia. Kami berharap dari Gapura Wringin Lawang, Festival Bulan Purnama Majapahit 2010 ini mampu membuka pintu cakrawala sastra Indonesia, hingga melahirkan sastrawan-sastrawan terbaik Indonesia, walau pun Budi Darma menyatakan “Angkatan dalam sastra tidak semata-mata ditentukan oleh kekuatan dalam sastra itu sendiri. Suatu angkatan dalam sastra dapat ada, apa bila ada gejolak yang bersambung-gayung dengan dunia pemikiran”<br /><br />Secara sederhana, menulis puisi itu mudah, apa bila hal itu dilihat dari persoalan teknis yang bisa dipelajari dan dilakukan oleh siapa pun. Menurut Afrizal Malna “apa sulitnya menulis puisi, tetapi menjadi seorang penyair seringkali lahir dari konstruksi kondisi-kondisi tertentu. Penghormatan terhadap puisi dan penyair justru berlangsung dalam ketegangan-ketegangan ini, karena itu tidak semua orang bisa menjadi penyair”.<br /><br />Antologi Festival Bulan Purnama Majapahit 2010 ini, sengaja memberi ruang kepada siapa pun yang intens menulis karya sastra, sebuah ruang yang sangat luas untuk mereka-mereka yang sudah “tercemar” mau pun yang “terhambat” atau bahkan yang “terlempar” dari mass media, komunitas-komunitas, dan klik-klik sastra tertentu. Dan biarlah karya-karya puisi yang ada dalam Antologi Festival Bulan Purnama Majapahit 2010 ini, hidup bebas berdiri dan berbicara sendiri dengan eksistensi dan esensinya masing-masing. Sebagai kurator kami tidak ingin menghakimi. Para penyair dan puisi-puisinya yang lolos masuk dalam Antologi Festival Bulan Purnama Majapahit 2010 ini, semoga tidak hanya “kebetulan” atau hanya sekedar “numpang beken”, atau sekedar latah biar disebut penyair. Dan kami tidak ingin menggurui, sebab hidup adalah pilihan-pilihan nurani, yang demi kehormatan harus diseriusi, bila tidak, maka cap “pecundang” akan menempel terus dan menjadi bayang-bayang yang dapat menghantui di setiap langkahnya. Penyair romantik John Keats (1795-1821) mengatakan “Sebab utama kegagalan seniman, baik dalam menggarap obyek umum maupun obyek yang sudah dikenal identitas keindahannya adalah karena kurangnya intensitas pada diri senimannya”.<br /><br />Harga diri dan eksistensi penyair terdapat pada karya dan kecintaannya terhadap apa yang digelutinya, tetapi kata D. Zawai Imron “Banyak penyair yang pada akhirnya tidak setia dengan kepenyairannya. Semula menggebu-gebu menulis puisi namun dengan mudahnya meninggalkan puisi begitu saja”<br /><br />Dari Gapura Candi Wringin Lawang Trowulan Mojokerto, kami dan masyarakat sastra menggantungkan harapan, semoga Antologi Cerpen Festifal Bulan Purnama Majapahit 2010 ini, mampu membuka pintu cakrawala sastra Indonesia, meskipun kami sadar bahwa hal itu seperti mimpi, tidak mudah dan memerlukan kerja besar dari semua pihak.<br /><br />Akhirnya, dari 1.524 judul puisi yang dikirimkan oleh 310 penyair, hanya 620 judul puisi yang dinyatakan lolos dan dapat ditampilkan di Antologi Puisi Festifal Bulan Purnama Majapahit tahun 2010 ini, dan selebihnya yang 1.214 judul puisi dinyatakan tidak lolos, bukan karena tidak baik, tetapi hanya persoalan keterbatasan tempat saja.<br /><br />Dengan ketulusan dan kerendahan hati, kami mohon maaf atas keterbatasan kami, kami yakin tiada gading yang tak retak, karena itu tegur sapa dan sumbang saran dari semua pihak sangat diharapkan.<br /><br />Sekian. Semoga bermanfaat.<br /><br />Mojokerto, 20 Oktober 2010<br /><br />Kurator, (1. Chamim Kohari , 2. Umi Salama, 3. Saiful Bakri)</div></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-71403067417988984132010-11-09T15:08:00.005+07:002010-11-09T15:17:39.323+07:00BISKOM Edisi Oktober 2010<a href="http://www.biskom.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Cover-BISKOM-Okt-2010.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 321px; DISPLAY: block; HEIGHT: 428px; CURSOR: hand" border="0" alt="" src="http://www.biskom.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Cover-BISKOM-Okt-2010.jpg" /></a><br /><div>Majalah BISKOM kali ini menampilkan Executive Director TAITRA, Elina Hui-Ling Lee (Terima kasih kepada TAITRA yang turut mendukung Majalah BISKOM).<br /><br />Dalam kesempatan ini, kami sekaligus menawarkan kepada seluruh pembaca untuk bekerjasama saling menguntungkan dengan Majalah BISKOM, baik berupa pengiriman artikel TI, mengadakan seminar, workshop dan pameran serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan dunia TI.<br /><br />Topik menarik Majalah BISKOM Edisi Oktober 2010 diantaranya:<br /><br />• COVER STORY: Executive Director TAITRA, Elina Hui-Ling Lee: Indonesia, Negara Penting Untuk Investasi<br /><br />• FIGURE:<br />- Eko Fajar Nurprasetyo, Pakar Chipset Indonesia: Indonesia Mampu Produksi Chip Sendiri<br />- Bambang Setiadi, Kepala Badan Standardisasi Nasional: Standar Mutu Tingkatkan Daya Saing<br />- Asep Karsidi, Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal): Penting, Akurasi Informasi Geospasial<br /><br />• HEADLINE:<br />- Indonesia-Taiwan Perkuat TI<br /><br />• FOCUS:<br />- Belajar e-KTP Ke Jembrana<br />- Film Facebook, Sebuah Ide dan Fenomena Berawal Dari TI<br />- Antara Internet, Kepuasan Batin, dan Kesejahteraan<br /><br />• BROWSING:<br />- Microsoft Ramal Era Blu-Ray Akan Berakhir<br />- Acer Bertekad Kalahkan HP<br />- Tegra Rancang Prosesor Untuk Cloud Computing<br />- Lenovo Ciptakan Konsol Game<span class="fullpost"><br /><br />• INSPIRATION:<br />- <strong><span style="color:#3333ff;">Prakoso Bhairawa Putera: Belajar Sukses E-Learning dari Negara Tetangga (2)<br /></span></strong>- Bob Julius Onggo: Mengenal Extended Producer Responsibility<br />- Sutiono Gunadi: Mengenal Extended Producer Responsibility<br />- Ika Mardiah: Jalan Terjal Menuju LPSE<br /><br />• REVIEW & CELLULAR:<br />- Pendrive Click Co<br />- Kingston Datatraveler Ultimate<br />- Genius Kids Designer<br />- Canon Powershot SX Series<br />- Nikon D7000<br /><br />Dapatkan Majalah BISKOM di Toko Buku Gramedia dan Gunung Agung atau berlangganan melalui Bagian Sirkulasi Majalah BISKOM. Untuk review, ujicoba, update harga produk dan kegiatan perusahaan Anda, hubungi redaksi[at]biskom.web.id<br /><br />Majalah BISKOM, bisa Anda dapatkan juga di :<br />• BUANA KOMPUTER (untuk wilayah Jawa Tengah)<br />Komp.Perkantoran X Donan No. 45 – CILACAP, Telp. 0282 – 535592<br />• ATM COM SOLO<br />Ruko Centre Point Blok A3, Jl. Selamet Riyadi No.373 SOLO, Telp. 0271-7655020 – 22<br />• ATLANTIS COMPUTAINMENT (untuk wilayah Jawa Timur)<br />Jl. Nginden Intan Utara A10, No.8 – SURABAYA, Telp. 031 – 5964102<br />• 1st VENUS (untuk wilayah Makassar)<br />MTC Karebosi Lt. 2, Blok D1-D6 – MAKASSAR, Telp. 0411-350173<br />• MASTERDATA BALI (untuk wilayah Bali)<br />Kompleks Sudirman Agung, Blok B No. 29 – DENPASAR, Telp. 0361-241051<br /></span></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-58079967199369804382010-11-07T15:38:00.007+07:002010-11-07T18:47:48.587+07:00Satu Hari Jelang 8 November 2010<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNaOGkxhbfI/AAAAAAAAB6s/p6jkkxBL1fE/s1600/ko+mel+oktober+18.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 276px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNaOGkxhbfI/AAAAAAAAB6s/p6jkkxBL1fE/s400/ko+mel+oktober+18.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536769035500350962" /></a><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><i>kebersamaan di waktu sekarang,..</i></span></div><div style="text-align: center;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br /></span></b></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><i></i></span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Apa istimewah tanggal 8 November 2010,..?</span></b></div><br /><div style="text-align: justify;">Mungkin pertanyaan pertama inilah yang hinggap ketika membaca posting</div><div style="text-align: justify;">blog koko,..Ehm,.sebenarnya judul ini hanya menjadi penggambaran semua curahan pikir dan perasaan yang ko tulis di tanggal 7 November 2010. Namun, jika ingin dicarikan alasan-alasan maka ko dapat sampaikan bahwa tanggal 8 disetiap bulannya adalah tanggal penanda akan sebuah janji</div><div style="text-align: justify;"> dan kebiasaan yang acap kali ko lakukan bersama Amelya Gustina, sekedar memberi kado ataupun mengirimkan ucapan selamat.</div><b><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><div><b><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br /></span></span></b></div>Ada apa ditanggal 8 di tiap bulan?</span></span></b><img src="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNaQ2evB-AI/AAAAAAAAB7E/E5y7X1sfeIU/s200/ko+mel+oktober+6-.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 136px; height: 200px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536772057536264194" /><b><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><br /></span></span></b><div><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><br /></span></span></div><div><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><blockquote><span class="Apple-style-span" style="font-size: large; "><b><span class="Apple-style-span" >Siapa Amelya Gustina?</span></b></span></blockquote></span></span><br /><br /><div style="text-align: justify;">tradisi tanggal 8 di tiap bulan berawal dari tanggal jadian yang menjadi bagian dari perjalanan koko dan amel, kami memilih tanggal 8 Agustus 2006 sebagai tanggal jadian. Maka setiap tanggal 8 di tiap bulan berjalan selalu berusaha memberikan sesuatu. Dahulu ketika semasa di Palembang, ko berusaha mengirimkan coklat, ataupun hadiah kacil yang saat itu terasa menyenangkan,..heeee,..heee,. Sekarang??? Mungkin tetap sama tetapi dengan cara berbeda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><img src="http://2.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNaQTZYMo1I/AAAAAAAAB68/Ayt2ICpMorA/s320/ko+mel+oktober+2-.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 219px; height: 320px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536771454802895698" /><div style="text-align: justify;">Amelya Gustina,.yah,.ia sosok perempuan yang kuat, tegas, dan sanggup membuatku melewati setiap permasalahan yang ada. Amel menjadikan sumber kekuatan dan alasan untuk terus berjuang. Walaupun, ko pernah tidak setia, berkhianat dan ia selalu punya cara untuk mengembalikan ko pada jalur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kehidupan memang tidak selalu berjalan mulus, selalu ada kerikil bahkan batu karang yang berusaha menghadang. Klasiknya permasalahan timbul dan tenggelam..Namun, karena kesalahan dan ketidak dewasaan seorang koko menjadi mimpi dan harapan hancur,..<a href="http://prakosobhairawa.blogspot.com/2010/09/terkadang-harus-salah-dahulu-untuk-tahu.html">(baca posting sebelumnya).</a> Hidup adalah perjuang kata-kata,..begitulah kata salah seorang penyair kenamaan negri ini. Maka, ketika kata tak lagi menjadi kekuatan hanya hati yang siap menguatkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hari ini secara sadar, ko berusaha untuk menjadikan semua yang keliru kembali pada jalannya. Menjadikan diri lebih memahami keadaan dan berbuat secara rasional adalah utama, dia mengajarkan banyak hal untuk tetap bisa bertahan. Berjuang untuk kembali pada jalan yang sebenarnya adalah kewajiban untuk terus menjadi baik.</div><img src="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNaRvd-ikcI/AAAAAAAAB7M/y2wC4es0Pe0/s200/ko+mel+oktober+9-.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 136px; height: 200px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536773036585423298" /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hidup saat ini menjadi penopang masa depan dengan segala cita yang optimis dan realis. Keinginan ko untuk terus membuktikan bahwa ko masih bisa berjuang dan mampu membuat mel tersenyum merupakan syarat untuk bisa berjalan bersamanya dalam kehidupan rumah tangga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span class="Apple-style-span"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Satu Kata, Satu Perbuatan dan Satu Hati,</span></b></span></blockquote>Ko berjuang untuk Mel,..dan kehidupan kita,...</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"></span></div></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-8278600693483209262010-11-04T15:48:00.001+07:002010-11-04T15:48:32.342+07:00PRESENTASI SEMINAR NASIONAL<iframe src="https://docs.google.com/present/embed?id=drn2xn7_41c2rfm4nn" frameborder="0" width="410" height="342"></iframe><span class="fullpost"></span>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-82917112143082167272010-11-04T15:02:00.005+07:002010-11-06T22:48:54.088+07:00Memanjakan Mata diantara Batu Karas dan Batu Hiu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNJqx4ZZSWI/AAAAAAAAB58/OADGrZJP0t8/s1600/Awan+berarakan+di+langit+biru+-+Batu+Karas.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 267px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNJqx4ZZSWI/AAAAAAAAB58/OADGrZJP0t8/s400/Awan+berarakan+di+langit+biru+-+Batu+Karas.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535604297176795490" border="0" /></a><div style="text-align: justify;">ADA pesona lain akhir pekan jika berkunjung ke <span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(51, 51, 255); font-weight: bold;">wilayah Cijulang</span></span>. Cijulang (Pangandaran) bukan hanya menyajikan keindahan <span style="font-size:180%;"><span style="color: rgb(255, 153, 0);">Cukang Taneuh </span></span>atau yang lebih dikenal dengan Green Canyon. Ada destinasi yang tak kalah asyiknya dan menawan untuk dikunjungi. Pantai Batu Karas dan pantai Batu Hiu jawabannya.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(0, 204, 204);font-family:lucida grande;font-size:180%;">Pantai Batu Karas</span> masih berada di kecamatan Cijulang. Awan nan putih, langit biru dan deburan ombok yang tenang menjadikan Pantai Batu Karas terasa nyaman dan hangat menyambut tiap pengunjung yang datang.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Sungguh menyenangkan menatap lepas hingga ke batas cakrawala. Benar-benar keindahan tiada tara. Suasana nyaman dengan angin sepoi-sepoi dan pemandangan mata disuguhi anak-anak bermain ombak di pantai yang landai sungguh membuat betah berlama-lama di pantai ini. Namun, cerita tentang keindahan Pantai Batu Hiu yang letaknya tidak terlalu jauh Batu Karas menggoda untuk didatangi.<span class="fullpost"><br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Setiba di<span style="color: rgb(255, 102, 0);font-size:180%;"><span style="font-weight: bold;"> Pantai </span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNOBRH4M4ZI/AAAAAAAAB6E/m-Yy2I71d8I/s1600/Pesona+Samudera+Indonesia+di+Pantai+Hiu.JPG"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 134px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNOBRH4M4ZI/AAAAAAAAB6E/m-Yy2I71d8I/s200/Pesona+Samudera+Indonesia+di+Pantai+Hiu.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535910498141004178" border="0" /></a><span style="color: rgb(255, 102, 0);font-size:180%;"><span style="font-weight: bold;">Batu Hiu</span></span> ada suasan berbeda. Pesona lain coba disuguhi di pantai yang terletak di Desa Ciliang (Parigi). Jarak lokasi tidak lebih dari 14 km selatan dari Pangandaran. Bukan hanya laut biru dan deburan ombak yang bisa kita lihat disini, tetapi kita juga bisa mendatangi Konservasi Anak Penyu (Tukik) yang letaknya 300 meter dari gerbang masuk pantai.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Konservasi ini berada di bawah tanggung jawab Pusat Pengelolaan <a href="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNOCnLZmD6I/AAAAAAAAB6U/Y8498UdxE50/s1600/Menyaksikan+Penyu+di+Konservasi.JPG"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 200px; height: 134px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNOCnLZmD6I/AAAAAAAAB6U/Y8498UdxE50/s200/Menyaksikan+Penyu+di+Konservasi.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535911976555122594" border="0" /></a>Lingkungan Hidup Regional Jawa, Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI. Namun, kedatangan kali ini tidak dapat melihat anak penyu karena beberapa waktu yang lalu telah dilakukan pelepasan langsung ke habitatnya. Di konservasi yang tersisa hanya dua dari tiga bak (kolam) pemeliharaan yang berisi penyu-penyu hasil tangkapan masyarakat.<br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Pantai Batu Hiu punya cara lain untuk memanjakan pengunjung, dari atas bukit kecil yang ditumbuhi pohon Pandan Wong bisa menyaksikan Samudera Indonesia nan biru lengkap dengan deburan ombak yang bergulungan. Hembusan angin lagi-lagi menggoda untuk berlama-lama.<br /></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNOB4VvwjFI/AAAAAAAAB6M/l6l-4rQItEM/s1600/Memandang+Lepas+-+Batu+Karas.JPG"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 200px; height: 126px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNOB4VvwjFI/AAAAAAAAB6M/l6l-4rQItEM/s200/Memandang+Lepas+-+Batu+Karas.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535911171878587474" border="0" /></a><br />Bila menjuruskan pandangan ke sebelah timur maka hamparan pantai terbentang hingga Pangandaran. Jalan-jalan untuk sekedar menikmati angin dan pemandangan dari atas bukit semakin terasa nyaman dengan disediakanya fasilitas pejalan kaki yang telah ditata secara apik. Bukan hanya itu duduk santai bersama rekan ataupun keluarga di rerumputan atas bukit sepertinya cukup layak untuk dilakukan di Pantai Batu Hiu.***<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:donotshowrevisions/> <w:donotprintrevisions/> <w:donotshowcomments/> <w:donotshowinsertionsanddeletions/> <w:donotshowpropertychanges/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--><i style=""><span style="line-height: 115%;font-size:12pt;color:black;"> </span></i><br /></div></span>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-56616651964358412012010-10-25T15:41:00.004+07:002010-11-03T17:50:06.371+07:00Ziarah ke Makam para Raja Sriwijaya<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TMVETOrlVwI/AAAAAAAAB5k/nEw1v0xCPIc/s1600/IMG_0047a.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 267px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TMVETOrlVwI/AAAAAAAAB5k/nEw1v0xCPIc/s400/IMG_0047a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5531902814443624194" border="0" /></a>Siguntang adalah nama sebuah perbukitan kecil di Kota Palembang. Di sinilah para raja Kerajaan Sriwijaya dimakamkan dengan upacara penghormatan dari sebuah negara adidaya. </div><div style="text-align: justify;">Di bukit yang historis ini, terdapat tujuh makam tokoh Kerajaan Sriwijaya yang dianggap keramat, meliputi makam Raja Si Gentar Alam, makam Panglima Bagus Kuning, Panglima Bagus Karang, Putri Rambut Selako, Putri Kembang Dadar, Panglima Batu Api, dan makam Tuan Junjungan.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Konon, Bukit Siguntang dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir raja Si Gentar Alam, salah satu raja Kerajaan Sriwijaya yang berasal dari Mataram Kuno. Sebelum menjadi bukit, Siguntang diperkirakan menjadi bagian daratan yang ada di Limbang Tanah Melayu, nama Kota Palembang pada masa itu. Namun karena peristiwa alam, banyak daratan yang tertutup oleh air, s</div><div style="text-align: justify;">ehingga terbentuklah banyak kepulauan dan pegunungan di bawah laut dan samudera.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Pada masa itulah diperkirakan seorang raja dari Mataram Kuno</div><img src="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TNE-JXmr7uI/AAAAAAAAB5s/QqTlPhBth9g/s200/IMG_0049a.jpg" style="text-align: justify;float: right; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; cursor: pointer; width: 200px; height: 134px; " border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535273747691073250" /><div style="text-align: justify;"> yang bergelar Si Gentar Alam pergi berlayar mencari daratan lain di Limbang Tanah Melayu dengan maksud memperluas daerah pemerintahan. Keberangkatannya menggunakan kapal yang dibenderai Lancang Kuning dikawal oleh dua pengawal bernama Panglima Bagus Kuning dan Bagus Karang. Mereka menaiki tiga kapal.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Suatu saat, karena belum paham mengenai wilayah pelayaran itu, mereka terpisah. Dua kapal pecah. Salah satu pecahannya ditemukan di daerah Karang Anyar, yaitu wilayah Palembang di pesisir Sungai Musi. Sedang satu kapal terdampar di Siguntang. Bukit Siguntang pada saat itu hanya berupa segumpal tanah yang mengapung di permukaan laut luas yang dalam Bahasa Melayu disebut dengan istilah ‘’terguntang-guntang’’ di atas air. Istilah itu berproses secara etimologis menjadi Tanah Siguntang.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Si Gentar Alam merupakan salah satu raja yang membawa kemasyuran Sriwijaya pada masa pemerintahannya. Pada abad VI-IX pengaruhnya mencapai Bali, Padang, Jambi, Lampung, Malaka, Singapura, Tiongkok, dan Brunai.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Karena pengaruhnya yang luas, mitos-mitos pun beredar seputar dirinya. Kesaktiannya digambarkan dengan sebuah kemampuan menggetarkan bumi manakala dia marah dan menghentakkan kakinya ke tanah. Karena kesaktian itulah dia diberi gelar Raja Si Gentar Alam.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Pada abad X-XIII, Kerajaan Sriwijaya yang pusatnya berada di tepi Sungai Musi mengalami keruntuhan. Raja Si Gentar Alam pun mulai menganut agama Islam yang dibawa masuk oleh pedagang-pedagang dari Arab, seperti Panglima Batu Api dari Jeddah dan Tuan Junjungan. Memeluk agama baru, Raja Si Gentar Alam dianugerahi nama Tuan Iskandar Syah, yang kemudian tersohor hingga ke Malaka. Raja Si Gentar Alam didampingi dua istri, yaitu Putri Rambut Selako yang nama Aslinya Damar Kencana Wungu (putri Prabu Brawijaya dari Mataram), dan Putri Kembang Dadar dari Palembang yang mempunyai nama lain Putri Bunga Melur.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Tanah yang dulunya berada di permukaan air tersebut lama kelamaan menonjol karena perairan yang kian menyurut hingga membentuk perbukitan. Begitu pula Bukit Siguntang yang hingga saat ini membentuk bukit kecil di Kota Palembang. Bukit ini sudah menjadi tempat wisata ‘’Taman Bukit Siguntang’’. Selain dapat melihat makam-makam piranti Kerajaan Sriwijaya yang pernah jaya, pengunjung dapat mempelajari sejarah Sriwijaya melalui pengamatan relief-relief yang ada di sekitar makam Raja Si Gentar Alam atau cerita-cerita dari juru kuncinya. Silakan berkunjung ke Palembang! <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">(Prakoso Bhairawa Putera - Kontributor Inside Sumatera</span>)<br /><br />Sumber : <a href="http://www.insidesumatera.com/?open=view&newsid=1449&cat=3">Inside Sumatera, 20 Oktober 2010</a><br /></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-17505701826945008262010-10-25T15:32:00.001+07:002010-10-25T15:40:16.280+07:00Lembaran Elektronik Daring<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TMVCSojWY1I/AAAAAAAAB5c/GH9pCFD3fs0/s1600/jejaring+2.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 359px; height: 400px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TMVCSojWY1I/AAAAAAAAB5c/GH9pCFD3fs0/s400/jejaring+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5531900605185286994" border="0" /></a>Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memberikan kemudahan dengan cara menggunakan peralatan atau metode kerja yang lebih canggih dengan menyajikan data-data yang telah diolah dan siap digunakan oleh pengguna untuk berbagai macam keperluan dalam rangka kelancaran aktivitas secara keseluruhan.<br /><br /><div style="text-align: justify;">Perkembangan dalam metode pengelolaan arsip modern memiliki pendekatan yang dinamakan arsip elektronik atau sering disebut juga arsip digital. Arsip elektronik merupakan arsip yang sudah mengalami perubahan bentuk fisik dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik. Proses konversi arsip dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik disebut alih media. Proses alih media menggunakan perangkat komputer yang dibantu dengan perangkat scanner kecepatan tinggi.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Hasil alih media arsip disimpan dalam bentuk file-file yang secara fisik direkam dalam media elektronik seperti hard disk, CD, DVD dan lain-lain. Penyimpanan file-file ini dilengkapi dengan database yang akan membentuk suatu sistem arsip elektronik yang meliputi fasilitas pengaturan, pengelompokan, dan penamaan file-file hasil alih media. Keuntungan dari arsip elektronik adalah terdapatnya salinan arsip dalam bentuk elektronik, terjamin terekamnya informasi yang terkandung dalam lembaran arsip, kemudahan akses terhadap arsip elektronik, kecepatan penyajian informasi yang terekam dalam arsip elektronik, keamanan akses arsip elektronik dari pihak yang tidak berkepentingan, dan sebagai fasilitas backup arsip-arsip vital.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Sistem arsip elektronik merupakan otomasi dari sistem arsip manual. Oleh karena itu, sistem arsip elektronik sangat tergantung dengan sistem arsip manual. Sistem arsip elektronik tidak akan terbentuk tanpa ada sistem arsip manual.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Cabinet dan map virtual merupakan database yang meniru bentuk dari cabinet dan map nyata yang dipergunakan pada sistem kearsipan konvensional. Hanya bedanya, jika di dalam cabinet dan map nyata, kemampuan menampung arsip terbatas, tetapi jika pada cabinet dan map maya ini kemampuan menampung datanya tidak terbatas, yang membatasi adalah kemampuan fisik hard disk dalam menyimpan data digital. Sedangkan lembar arsip yang tersimpan di dalam map virtual, bisa berbentuk file dokumen atau gambar. File dokumen adalah file-file yang dibuat dari Microsoft Word, Excel, Powerpoint, dan sebagainya. Sedangkan file gambar adalah file yang berupa gambar sebagai hasil scanner atau import bitmap dari media yang lain. File gambar sebagai hasil scanner merupakan salah satu proses kegiatan alih media.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Pengertian alih media sebagaimana diatur dalam PP Nomor 88 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pengalihan Dokumen Perusahaan ke dalam Mikrofilm atau Media lainnya adalah alih media ke mikrofilm dan media lain yang bukan kertas dengan keamanan tinggi, misalnya CDRom. Dengan demikian, alih media yang dimaksud adalah transfer informasi dari rekaman yang berbasis kertas ke dalam media lain dengan tujuan efisiensi.<br /></div><br /><span style="font-weight: bold;">Paradigma baru</span><br /><br /><div style="text-align: justify;">Arsip lembaran elektronik yang hanya bisa diakses secara lokal, mulai dirasakan kurang sesuai dengan tuntutan globalisasi yang menghendaki akses bergerak dan bisa diperoleh dari mana pun. Terobosan baru dengan lembaran elektronik daring (online) menjadi solusi yang tepat. Konsep ini secara singkat sebenarnya hanya melanjutkan dari arsip elektronik dihubungkan dengan dunia maya (koneksi internet).<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Pengelolaan lembaran arsip elektronik telah merepresentasikan materi sehingga dapat dibaca oleh mesin (komputer), kemudian disimpan, dipertahankan, serta diakses pada saat dibutuhkan secara lokal. Lebih luas lagi, konsep sistem pengelolaan arsip elektronik secara daring dapat diartikan juga sebagai perpustakaan digital. Dokumen yang disimpan pada internet server harus dapat diakses dari komputer mana pun yang terkoneksi dengan internet. Pengaksesan dokumen ditentukan oleh format dokumen yang dibuat pada proses digitalisasi.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Format tekstual yang disimpan pada server lembaran arsip elektronik daring sama seperti perpustakaan digital, yaitu dalam bentuk HTML (hyper-text markup language) sebagai bahasa presentasi dokumen pada halaman web dan *.pdf (portable document format) yang dibuat melalui teks prosesor Adobe Acrobat. Selain *.pdf, format tekstual lainnya yang digunakan secara luas adalah dari jenis postscript (*.ps).<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Format dokumen elektronik lainnya yang banyak digunakan dan bersifat lebih generik adalah citra dengan ekstensi *.jpg, *.bmp, *.tiff ataupun *.png. Dokumen itu disebut generik karena dapat diakses melalui browser internet yang hampir selalu terinstalasi pada setiap komputer, seperti Netscape ataupun Internet Explorer. Selain itu, jenis dokumen image dapat dibuka dan diproses lebih lanjut melalui program-program photo editor, seperti: ACDSee, Paint, Adobe Illustrator ataupun Adobe Photoshop.<br /></div><br />Lembaran elektronik dalam sistem multimedia, dapat juga disimpan dalam bentuk suara dan video. Bentuk lembaran elektronik suara yang digunakan secara luas berekstensi *.wav ataupun *.mp3. Bentuk dokumen video yang banyak digunakan adalah *.mpeg. Kehadiran dokumen-dokumen multimedia yang atraktif ini, memungkinkan interaksi antara manusia dan komputer membaik dan merupakan pendorong pemanfaatan dokumen elektronik, khususnya dalam dunia entertainment.<br /><br /><div style="text-align: justify;">Kehadiran sistem lembaran elektronik dalam jaringan, menjadikan arsip dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Dengan demikian, penyebaran dan penggunaan arsip akan semakin luas. Tantangan yang mengiringi pengelolaan arsip secara daring adalah penyediaan sarana dan infrastruktur penyimpanan yang memadai serta layanan yang baik. Tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi melalui pemanfaatan teknologi open sources, serta layanan metadata.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Lembaran elektronik dalam jaringan memberikan manfaat untuk mengurangi efek duplikasi terhadap karya intelektual, karena bila terjadi duplikasi akan dengan mudah dan cepat diketahui, karena adanya pengarsipan secara daring.***<br /></div><br />Oleh P<span style="font-weight: bold;">RAKOSO BHAIRAWA PUTERA</span>, Penulis, peneliti muda kebijakan dan perkembangan iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.<br /><br />Publikasi di <a href="http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=161375">Pikiran Rakyat, 25 Oktober 2010</a><br /><span class="fullpost"></span>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-53124000430744332052010-10-20T16:40:00.001+07:002010-10-20T16:43:46.775+07:00Kerancuan Berbahasa (1)<div style="text-align: justify;">DALAM sebuah seminar bulanan yang pernah saya ikutin akhir pertengahan tahun 2007 yang lalu, pada salah satu fakultas di perguruan tinggi ternama di salah satu kota pulau Sumatera. Banyak sekali orang muda yang hadir dan ikut mengutarakan pendapat dalam forum tersebut. Satu persatu saya dengarkan setiap pendapat mereka, tidak lama kemudian saya kebingungan. Tanpa saya sadari mereka begitu asyik dengan bahasa masing-masing. Ada yang senang mencampurkan bahasa inggris di setiap pembicaraanya, ada juga bahasa Minang yang ikut dicampur adukkan, bahkan bahasa Indonesia, inggris dan Minang menjadi satu dalam satu kalimat yang ia ucapkan. Lalu, diam-diam dalam hati saya bertanya. “Ada dimanakah saya sekarang?” kebingungan. “Ya,..Kebingungan!!!”<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Saya kemudian berpikir, jika bahasa yang tadi saya dengar adalah ragam sayuran akan begitu enak bila dicampurkan apalagi bila ditambah bumbu kacang – maka jadilah pecel atau gado-gado lalu disantap. Tentunya akan terasa nikmat, tetapi bahasa bukanlah ragam sayuran, dan bila dicampur adukkan maka penafsiran ganda pun akan muncul.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Saya masih kebingungan, sesaat saya teringat akan pelajaran di bangku SMA. Guru bahasa Indonesia saya berkata bahwa dalam setiap masyarakat, bahasa selalu ditemukan dua jenis pola berbahasa; resmi dan pergaulan, <span style="font-style: italic;">fushah</span> dan <span style="font-style: italic;">amiyah</span> dalam istilah bahasa Arab. Bahasa resmi biasanya diidentifikasi sebagai bahasa yang dipakai dalam surat menyurat resmi, bahasa pengantar lembaga pendidikan, pidato-pidato para pejabat, buku-buku dan tulisan ilmiah, serta pemberitaan media massa. Sementara bahasa pergaulan dipakai kebanyakan dalam tataran lisan; percakapan sehari-hari, komedi situasi, serta orasi-orasi umum. Secara sederhana, orang mengidentifikasi bahasa pergaulan ini sebagai “bahasa pasar” atau orang muda lebih senang mengatakan “bahasa gaul”<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Tapi betulkah dua kategorisasi pola berbahasa itu berlaku dalam realitas kita? Entah siapa yang memulai, kita belakangan sering menemukan bahasa pasar dalam surat-surat resmi, pidato-pidato kenegaraan, berita dan tulisan-tulisan di koran. Begitu juga sebaliknya, kita kadang harus tertawa mendengar “bahasa resmi” dipakai seseorang dalam pergaulan, entah karena ia “orang daerah” atau “orang asing“ yang baru belajar ber-“bahasa Jakarta”, atau karena memang ia nggak gaul.<br /></div><br />Beberapa bulan kemudian saya mendengar bahwa di tingkat propinsi ini akan diadakan pemilihan Duta Bahasa yang dipilih dari perwakilan orang muda. Sebuah kegelisahan yang mungkin akan segera teratasi dengan hadirnya mereka. Walaupun dalam hati kecil saya masih bertanya “apa itu Duta Bahasa ?”<br /><br /><div style="text-align: justify;">Dalam suatu kesempatan, lantaran masih bingung dan makin bingung dengan adanya istilah “Duta Bahasa”. Mr. Google pun menjadi sasaran pertanyaan. Berdasarkan hasil penelusuran, baru sedikit pencerahan saya dapatkan. Duta Bahasa, merupakan implementasi dari tekad dan semangat pemuda, melalui pemilihan sepasang pemuda wakil propinsi yang mahir berbahasa Indonesia, yang menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. begitulah kalimat yang muncul dari salah satu artikel yang saya baca. Sebuah tugas yang mulia dalam pikiran saya.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Semangat mulai saya kobarkan, dengan sedikit tanpa malu beberapa rekan saya tawarkan untuk mengikuti pemilihan tersebut. Namun, saya terkejut, dan karena kurang lengkap saya membaca info. Ternyata pemilihan tersebut masuk dalam pemilihan Uda-Uni Sumatera Barat. Rasa bersalah dengan rekan-rekan harus menuntut saya menyampaikan maaf, tetapi tekad terus dikobarkan.<br /></div><br />“Semoga tahun depan!” begitulah kalimat yang sedikit membesarkan mereka.<br /><br />“Tapi harus ikut menjadi Uda-Uni dulu?” saya terdiam hingga sekarang.<br /><br /><div style="text-align: justify;">Terlepas dari itu semua, dalam diri mulai tumbuh kesadaran untuk berbahasa Indonesia dengan baik, benar, dan indah. Ketika berbahasa asing, berbahasa asinglah dengan baik! Ketika berbahasa daerah, berbahasa daerahlah dengan baik! Ketika berbahasa nasional, berbahasa nasional dengan baik pula!, dan tentunya para Duta Bahasa terpilih tersebut.*** (Prakoso Bhairawa Putera)<br /></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-75246137031400792092010-10-15T13:20:00.005+07:002010-10-20T16:48:12.832+07:00Penguatan Fundamen Pendidikan Karakter<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TLfzTSkzy2I/AAAAAAAAB5U/gWeCjt3aQB4/s1600/Ilustrasi+bali+bicara.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 162px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TLfzTSkzy2I/AAAAAAAAB5U/gWeCjt3aQB4/s320/Ilustrasi+bali+bicara.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5528154580349864802" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Oleh: Prakoso Bhairawa Putera</span><br /><br />PELIKNYA kondisi yang ada disekitar tunas bangsa saat ini membuat banyak kalangan prihatin. Sehingga muncul kegundahan bernada “mau dibawa ke mana anak-anak Indonesia ke depan?”. Jika berani memetan setiap permasalahan yang ada mengelilingi anak-anak, pendidikan adalah salah satu jawaban yang dengan mudah keluar dari setiap mulut penghuni republik ini.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Pendidikan telah sejak lama diperjuangan oleh para pahlawan seperti Ki Hajar Dewantara, dkk yang nilai-nilai patriotismenya selalu dan akan selalu diperingati setiap tahun di bulan Mei. Selalu ada wacana yang hampir sama dibeberapa tahun terakhir ketika berbicara pendidikan. Pendidikan Karakter terus mengemuka seiring dengan tuntutan untuk meletakkan pendidikan pada ramah yang penting bagi tunas muda bangsa.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Azyumardi Azra (2010) dalam artikel Agama, Budaya, dan Pendidikan Karakter Bangsa mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan langkah penting dan strategis dalam membangun kembali jati diri bangsa dan menggalang pembentukan masyarakat Indonesia baru.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Masyarakat Indonesia baru adalah kebutuhan untuk melihat generasi mendatang dengan penguatan nilai-nilai dan rasa ke-Indonesia-an berpegang pada pancasila dan undang-undang dasar 1945. Nilai dan rasa ini kemudian sudah seharusnya diimplementasi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan nilai dilakukan dengan penanaman rasa sejak dini yang kemudian dilakukan secara berlanjut hingga ke institusi masyarakat umum. Kesemuanya bermuara pada moral.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Krisis moral sebagaimana dikemukan Muhammad Anis Matta (2002), menimbulkan begitu banyak ketidakseimbangan di dalam masyarakat yang tentunya tidak membuat masyarakat bahagia. Ada empat penyebab keterjebakan pada kondisi tersebut, yaitu adanya penyimpangan pemikiran dalam sejarah pemikiran manusia yang menyebabkan paradoks antarnilai, misalnya etika dan estetika, hilangnya model kepribadian yang integral, yang memadukan kesalihan dengan kesuksesan, kebaikan dengan kekuatan, dan seterusnya, munculnya antagonisme dalam pendidikan moral, dan lemahnya peranan lembaga sosial yang menjadi basis pendidikan moral.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Moral menjadi bagian dari watak yang terbentuk sejak seseorang berinteraksi dari lingkungan terkecilnya, dengan demikian penguatan akan ajaran baik buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan susila lainnya menjadi mutlak. Penguatan terhadap dasar (fundamen) dari pendidikan karakter menjadi perhatian awal.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Ada empat ciri dasar dalam pendidikan karakter. Keempat ciri ini dikemukakan oleh FW Foerster dalam buku Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global (Doni Koesoema A, 2007). Ciri dasar tersebut dapat dianalogikan sebagai fundaman untuk dapat menegakkan kokohnya jati diri generasi mendatang bangsa ini. Ciri yang diberikan Foerster dimulai dengan keteraturan interior, koherensi, otonomi, dan keteguhan kesetiaan.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Fundamen pertama menitik beratkan pada keteraturan interior dengan ukuran berdasarkan hierarki nilai terhadap setiap tindakan. Kunci dari fundamen ini adalah penguatan nilai yang menjadi pedomanan normatif dari setiap tindakan. Penguatan nilai dapat diperoleh dari ajaran agama, moral keluarga, aturan adat, ataupun semua jenis keteraturan yang merujuk pada kepatutan dan kelayakan.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Kedua, Koherensi yang memberi keberanian. Koherensi menjadi keselarasan yang mendalam antar nilai sehingga seseorang memiliki keteguhan akan prinsip, niat, dan guncangan yang akan timbul dalam diri. Kunci dari fundamen ini adalah penguatan akan rasa percaya terhadap satu sama lain. Rasa percaya dibangun karena adanya komitmen akan tujuan pencapaian. Kredibilitas sangat ditentukan dari fundamen ini.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Otonomi menjadi fundamen ketiga yang patut dikuatkan dalam pendidikan karakter. Otonom menjadikan seseorang menginternalisasikan aturan dari lingkungan dan nilai yang ada dalam diri untuk selanjutnya menjadi kesepakatan tindak dan laku pribadi. Internalisasi merupakan penghayatan terhadap suatu nilai yang diyakini dan disadari akan kebenaran nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Otonom memberikan seseorang dapat melakukan pemilihan dan penilaian atas keputusan tanpa intervensi dari pihak manapun.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Keempat, keteguhan dan kesetiaan. Fundamen ini lebih bertitik tumpu pada daya tahan seseorang dalam melaksanakan apa yang dipandang baik, dan kekuatan untuk tetap patuh atas komitmen yang dipilih.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Penguatan keempat fundamen ini menjadi prasyarat yang harus diperhatikan dalam setiap metode ataupun bahan ajar dalam penanaman nilai dan rasa dalam pendidikan karakter. Alangkah indah dan tidak mustahil kiranya Masyarakat Indonesia Baru yang berkarakter akan hadir di bumi Nusantara ini.***<br /></div><br /><a href="http://tabloidbalibicara.blogspot.com/2010/10/penguatan-fundamen-pendidikan-karakter.html">Sumber: Tabloid Bali Bicara, 13 Oktober 2010</a>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-53334980623410195832010-10-13T12:55:00.003+07:002010-10-13T13:10:42.331+07:00Buku # Memahami dan Membaca Cerpen<div align="justify"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TLVNL0yufeI/AAAAAAAAB48/KiMnq9f-tfs/s1600/Memahami+dan+Membaca+Cerpen-koko+p+bhairawa.jpg"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 224px; FLOAT: left; HEIGHT: 320px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5527408983212457442" border="0" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TLVNL0yufeI/AAAAAAAAB48/KiMnq9f-tfs/s320/Memahami+dan+Membaca+Cerpen-koko+p+bhairawa.jpg" /></a> Buku Membaca dan Memahami Cerita Pendek ini, alhamdulillah dapat hadir ditengah-tengah kita semua. Buku ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama dari buku memberikan panduan ataupun pengatar mengenai cerita pendek dan di bagian kedua buku ini berisi cerita-cerita pendek dari Koko P Bhairawa.<br /><br />Buku ditulis sebagai suplemen (tambahan) yang layak untuk dibaca oleh adik-adik remaja seusia sekolah menengah pertama dan atas. Buku ini memuat pengetahuan awal untuk memahami dan membaca cerita pendek yang menjadi salah satu kopetensi pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Banyak pengetahuan praktis dan mudah dalam memahami cerita pendek ala kak Koko P Bhairawa.<br /></div><span class="fullpost"></span>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-84539736911109238092010-10-04T14:55:00.005+07:002010-10-04T15:10:59.686+07:00Masih Ada Sambel Goreng Ati<a href="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TKmKL-g5J0I/AAAAAAAAB4A/CvjPr2rbYdc/s1600/sambalati.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; DISPLAY: block; HEIGHT: 300px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5524098356310779714" border="0" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TKmKL-g5J0I/AAAAAAAAB4A/CvjPr2rbYdc/s400/sambalati.jpg" /></a><br /><div align="justify"><span style="color:#3333ff;">Cerpen ini dipublikasi di Bangka Pos, edisi 03 Oktober 2010.</span><br /><br />Kumandang takbir mulai memenuhi seisi kampung, sebulan sudah kesucian dan keberkatan memenuhi tiap rumah penduduknya.<br /><br />“Pak, apakah setelah Ramadhan usai, kampung kita tidak diberkahi oleh Allah?” tanya polos Mualimin pada sang bapak sembari menyaksikan anak-anak kampung yang sedang bermain kembang api.<br /><br />“Kampung kita tetap dan terus diberkahi, asal semangat ramadhan selalu dibawa ditiap-tiap bulan berikutnya” jelas bapak mendekati Mualimin. Sejurus kemudian tangan bapak telah dikedua pundak anaknya berusia tujuh tahun itu.<br /><br />“Bersuka citalah, raih kemenangan atas usahamu sebulan penuh!” tatapan mata bapak penuh dengan kebahagiaan masuk dari pupil mata hingga tertanam di hati.<br /></div><br /><div align="justify">Mualimin Rasyid adalah nama lengkapku, anak kedua dari lima bersaudara, yang dibesarkan diantara lindungan perbukitan hijau dengan gemercik air dari aliran sungai kecil. Semerbak aroma pepohonan dengan beragam cita rasa selalu sesak menyinggahi hidung setiap kami memasuki kampung kami. Maklum sebagai sebuah perkampungan kecil dipinggiran kota kabupaten, kampung ini masih terasa asri.<br /><br />Masyarakatnya hidup dengan damai, menikmati siaran berita RRI di pagi, siang, sore dan malam hari. Selepas beraktivitas di kebun bukit dan kantor-kantor kecil di desa, siaran RRI menjadi pelipur lara terlebih menantikan berbuka puasa.<br /></div><div align="justify"></div><div align="justify"><br />Seusai berbuka dan menjalankan ibadah solat Magrib, ramai anak-anak seusiaku berlarian menuju masjid kecil di ujung perkampungan. Cahaya lampu lima watt ditiap sepuluh meter jalan cukup menerangi kampung yang tak lebih banyak dari dua lima kepala keluarga. Selalu ada keceriaan, belajar mengaji, rebutan pentungan bedug tatkala lima waktu solat tiba, dan ketika sahur ramai berkeliling membangunkan orang-orang kampung dengan tabuhan rebana yang tak jelas irama dan nada.<br /><br />Usai berbuka puasa terakhir, kampung ramai. Anak-anak berlarian dengan memutar tangkai yang memercikkan api lalu melemparkannya ke pepohonan depan rumah. Sungguh indah malam penuh kemenangan. Pengeras suara kampung seakan tak mau kalah, saluran RRI yang berisi takbir disiarkan langsung ke penjuru kampung. Ibu-ibu dan anak-anak perempuannya asyik menata meja tamu dengan toples berisi kue. Sesekali susunan yang telah rapi berganti, satu dua kali ubah formasi hingga dipandang pas dan sepadan dengan ukuran dan bentuk meja.<br /><br /></div><div align="justify"></div><div align="justify">Ibu-ibu dan remaja putri kampung punya tradisi bersama-sama membuat kue. satu dua rumah secara bersama menyumbang tepung ataupun bahan lain untuk membuat kue bersama, sehingga tak aneh rasanya bila bertamu ketika hari raya akan menemukan kue dengan bentuk dan jenis yang sama antara rumah yang satu dengan yang lainnya.<br /></div><br /><div align="justify">“Mual,..ayo makan,..sambel goreng ati sudah siap!” dari dapur terdengar suara khas Ibu memanggil menghentikan asyiknya menyaksikan perayaan malam takbir.<br /></div><br /><div align="justify">“Ayo makan, nanti ikut bapak ke masjid membagikan zakat fitrah.” Kini bapak yang sedari tadi menemaniku beranjak dan menuntun ke dapur.<br /></div><br /><div align="justify">Suasana damai dan penuh dengan kerinduan seakan menjadi mimpi indah. Semerbak aroma pepohanan mulai berganti dengan bau solar dari mesin tambang. Masjid kampung tidak lagi merelay siaran dari RRI tapi ceramah agama dari CD bajakan tiap sore diputar saat Ramadhan. <br /><br />Tarawih dan ramainya masjid simbolisme yang terhenti ketika kumandang takbir berbunyi. Anak-anak mengaji di facebook dan twitter.<br /><br />Berlarian dengan memutar-mutar kembang api hanya milik anak-anak yang tidak memiliki akun di dunia maya. Berbalasan dari dinding ke dinding di jejaring sosial menjadi lebih penting ketimbang membuat kue. Remaja putri lebih suka menemani ibu-ibunya membeli kue-kue hasil buatan warga kampung sebelah yang menyebar kertas daftar kue dan harga sebulan sebelumnya.<br /><br /></div><div align="justify">Kue-kue di atas meja tiap rumah di kampung lebih seragam, tidak hanya satu atau pun dua rumah saja dengan jenis dan bentuk yang sama. Dari ujung kampung hingga rumah dekat dengan masjid pun hampir-hampir sama menata kue dengan rupa sama. Kebersamaan benar-benar lekat dengan kampungku.<br /></div><br /><div align="justify">Limun dan sirup tak laku di meja depan, beragam minuman kaleng ataupun air mineral kemasan lebih menjadi idola. Membuat mang Udin pemilik warung kampung harus jauh-jauh hari memesan kebutuhan itu di kota. Bahkan sebulan sebelum takbir berkumandang di dapur ataupun di bawah tempat tidur warga kampung telah dipenuhi tumpukan minuman kaleng atau air mineral kemasan.<br /></div><br /><div align="justify">Kampung tetap ramai, tetapi itu hanya seminggu atau lebih tepatnya tiga hari jelang Syawal dan tiga hari setelah lebaran. Berbondong-bondong anak-anak yang dulu bermain dan berkejaran di halaman masjid kembali dari kota-kota di Jawa dan Sumatera. Dandanan mereka keren-keren dan lebih modis, artis-artis sinetron yang mulai dikenal sejak kotak bergambar dan bersuara dilihat warga kampung kini menjelma dalam diri anak-anak mereka. Peralatan elektronik serupa komputer jinjing, ponsel ataupun i phone serasa wajib dimiliki. Lantaran sinyal dari menara pemancar operator telekomunikasi yang masih sedikit di kampung, akhirnya mereka jarang berada di dalam rumah.<br /></div><br /><div align="justify">Mereka lebih suka duduk dan mondar mandir di depan beranda dengan telinga dilekatkan alat canggih bernama ponsel. Mereka berjalan-jalan di dunia maya dengan jaringan seadanya, jiwa mereka hidup, bercanda, saling colek dan sekedar menimpalin komentar teman barunya. Tradisi anak-anak Melayu memang lekat dalam jiwa mereka, walau kini semuanya bertransformasi. Pantun dengan rima senada selalu terdengar tiap kali mang Ali si juragan sahang mencoba menyapa bik Siti tetangga sebelah yang sedang menyapu di halaman.<br /></div><br /><div align="justify">“Pergi ke hutan mencari jati, sebelumnya minum jamu. Wahai adinda Siti, apa kabarmu?”<br /></div><br /><div align="justify">Namun, anak-anak Melayu tetaplah anak Melayu, tradisi menyapa dan bersilahturahmi menjadi lebih sederhana dengan berbalasan pesan walau harus menunggu beberapa saat baru bisa terkirim. Waktu telah menyederhanakan dan membuat semuanya terasa mudah. Walau masih saja ada yang tak lekang oleh waktu, lampu lima watt tetap setiap menemani jalan kampung yang tak pernah bisa lebih baik dari lubang dan kerikil. Tiang lampu dari kayu hutan masih juga belum lapuk, walau beberapa diantaranya telah berganti.<br /></div><br /><div align="justify">“Tak pulang lagi kau Mual,..?”<br /></div><br /><div align="justify">“Berlebaran sendirian kau di sana?” tanya bapak.<br /></div><br /><div align="justify">“Masih ada sambel goreng ati pak?” tanya Mual balik.<br /></div><br /><div align="justify">“Masih, dan akan tetap tersaji di meja meski kau telah dua syawal tak pulang!”<br /><br /></div><em></em><br /><div align="right"><em>Rawamangun, 3 Syawal 1431 H<br /></em><br /><br /></div><br /><div align="justify"><strong>Tentang Penulis: </strong></div><br /><div align="justify"><br /><strong><span style="color:#3333ff;">Koko P. Bhairawa</span></strong> nama pena Prakoso Bhairawa Putera. Lahir di Tanjung Pandan (pulau Belitung), 11 Mei 1984. Ia merupakan Duta Bahasa tingkat Nasional 2006. Cerita pendeknya termuat dalam kumpulan cerpen pemenang Sayembara Menulis Cerpen tingkat Nasional 2005 La Runduma (2005), Uda Ganteng No 13 (2006), Menggapai Cahaya (2006), Aisyah di Balik Tirai Jendela (2006), dan kumpulan cerpen tunggal pertama bertajuk Aku Lelah Menjadi Cantik (2009) membawanya menjadi salah satu Penulis Muda Berbakat di Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2009. Saat ini tercatat sebagai peneliti muda di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. </div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-49257202918290338222010-09-28T11:53:00.001+07:002010-09-28T11:56:57.854+07:00BISKOM Edisi September 2010<a href="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TKF1iRafrfI/AAAAAAAAB3o/djf5ugVpjJg/s1600/Cover-Biskom-Edisi-Sept-2010.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 304px; DISPLAY: block; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5521823849783471602" border="0" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TKF1iRafrfI/AAAAAAAAB3o/djf5ugVpjJg/s400/Cover-Biskom-Edisi-Sept-2010.jpg" /></a><br /><div align="justify">Majalah BISKOM kali ini menampilkan CEO SkyBee, Kendro Hendra (Terima kasih kepada Skybee yang turut mendukung Majalah BISKOM).<br /><br />Dalam kesempatan ini, kami sekaligus menawarkan kepada seluruh pembaca untuk bekerjasama saling menguntungkan dengan Majalah BISKOM, baik berupa pengiriman artikel TI, mengadakan seminar, workshop dan pameran serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan dunia TI.<br /><br />Topik menarik Majalah BISKOM Edisi September 2010 diantaranya:<br /><br />• COVER STORY: CEO SkyBee, Kendro Hendra, Produk Lokal, Lebih Murah dan Berkualitas<br /><br />• FIGURE:<br />- Yudhi Kukuh, Country Manager Eset Indonesia: Rendah, Awareness Security di Indonesia<br />- Alfons Tanujaya, CEO Vaksin.com: Sekuriti Indonesia Diakui di Tingkat Dunia<br />- Asep Karsidi, Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal): Penting, Akurasi Informasi Geospasial<br /><br />• HEADLINE:<br />- Politik, Motif Cyberwar<br />- Perkuat UU, Indonesia Siap Hadapi Cyberwar<br /><br />• FOCUS:<br />- Waspadai Kejahatan Internet<br />- Amankah Anda Dari Pencurian Identitas?<br />- Industri Game Mirip Industri Film Holywood<br />- Jaringan Telekomunikasi Siap Sambut Lebaran<br /><br />• BROWSING:<br />- Spam Via Botnet Naik 95%<br />- RIM Akan Kenalkan BlackPad<br />- MSI Perluas Pasar Asia Tenggara<br /><br />• INSPIRATION:<br /><br />- <strong>Prakoso Bhairawa Putera: Belajar Sukses E-Learning dari Negara Tetangga (1)<br /></strong>- Bob Julius Onggo: Bagaimana Prospek Iklan Internet?<br />- Irwin Day: Memilih Teknologi Penyaringan Konten Internet<br />- Muhamad Jafar Elly: Menyoal Ancaman Smartphone di Indonesia<br />- Sutiono Gunadi: Apa itu Limbah Elektronik ?<br /><br />• REVIEW & CELLULAR:<br />- Axioo Neon CLW<br />- Transcend Jetflash V95C<br />- Canon XF 305<br />- Nokia X2<br />- SkyBee W171<span class="fullpost"></span> </div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-35472248671517035232010-09-27T23:34:00.003+07:002010-09-27T23:41:11.213+07:00Seminar Nasional Teknoin 2010<a href="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TKDI23Sxm1I/AAAAAAAAB3I/_9NMQpFrPug/s1600/poster+teknoin+2010.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 258px; DISPLAY: block; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5521633988037417810" border="0" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TKDI23Sxm1I/AAAAAAAAB3I/_9NMQpFrPug/s400/poster+teknoin+2010.jpg" /></a><br /><div align="justify">Dampak negatif langsung yang timbul dari industrialisasi sejak lama adalah polusi. Namun selain itu ada beberapa dampak yang baru memperoleh perhatian beberapa tahun belakang ini, seperti menyusutnya cadangan sumber energi bagi industri-industri yang ada. Jumlah populasi yang kian meningkat, juga menambah bobot pentingnya penyelesaian masalah ini dengan segera.</div><br /><div align="justify"></div><br /><div align="justify">Urgensi permasalahan tersebut telah mendorong masyarakat di tataran global menawarkan solusi untuk mengatasi problem tersebut dengan satu paradigma baru yang biasa dikenal dengan "Green Technology" (atau kadang juga disebut sebagai "Environmental Technology"). Tujuan mulia yang ingin dicapai oleh Green Technology adalah menjaga kelestarian lingkungan hidup beserta sumber alam yang tersedia; dan juga mengontrol dampak negatif yang mungkin timbul karena campur tangan manusia terhadap lingkungan. Dengan Green Technology kita berusaha memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Diharapkan tidak hanya kebutuhan saat ini saja yang bisa dipenuhi, namum juga kebutuhan masa yang akan datang.<br /><br /><strong>Topik Seminar </strong></div><br /><div align="justify"></div><br /><div align="justify">TEKNIK ELEKTRO<br />- Sistem Tenaga<br />- Sistem Kendali<br />- Komunikasi<br />- Pemrosesan Sinyal<br />- Elektronika<br />- Pengolahan Citra<br />- Instrumentasi dan Akuisisi Data<br /><br />TEKNIK INDUSTRI<br />- Sistem Produksi<br />- Optimasi Sistem Industri<br />- Perencanaan dan Pengendalian Produksi<br />- Manajemen Kualitas<br />- Manajemen Rantai Pasok<br />- Ergonomi<br />- Desain Produk<br />- Knowledge Management<br /><br />TEKNIK MESIN<br />- Teknologi Manufaktur<br />- CAD/CAM/CAE<br />- Otomasi dan Robotika<br />- Mekatronika<br />- Material<br />- Metode Elemen Hingga<br /><br />TEKNIK KIMIA<br />- Perpindahan Kalori dan Massa<br />- Kinetika Reaksi dan Katalis<br />- Teknologi Pemisahan<br />- Teknik Lingkungan<br />- Perancangan Alat dan Proses<br /><br />TEKNIK TEKSTIL<br />- Struktur Tekstil<br />- Pengembangan Serat<br />- Zat Warna Alam<br />- Blending dan Mixing<br />- Pengolahan Limbah Tekstil<br />- Desain Tekstil<br /><br />TEKNIK INFORMATIKA<br />- Sistem Informasi<br />- Rekayasa Perangkat Lunak<br />- Sistem dan Jaringan Komputer<br />- Sistem Cerdas<br />- Grafika dan Multimedia<br />- Informatika Teori<br /><br />Abstrak Makalah<br />- Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris<br />- Ukuran kertas A4 dengan spasi 1 dan jenis huruf Times New Romans 12 pt.<br />- Abstrak harus memuat judul, nama dan alamat atau instansi penulis.<br />- Abstrak harus memuat kata kunci minimal 5 kata.<br />- Abstrak dikirim ke alamat email panitia: seminarteknoin@yahoo.com atau fax: 0274-895007 paling lambat tanggal 11 Oktober 2010<br /><br />Keynote Speaker<br />- Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia*)<br />- Direktur PT Holcim Indonesia Tbk.<br />- Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada<br /><br />Waktu Penting<br />- Batas Penerimaan Abstrak: 11 Oktober 2010<br />- Pemberitahuan Abstrak yang Diterima: 18 Oktober 2010<br />- Batas Penerimaan Makalah Lengkap dan Pembayaran: 11 Nopember 2010<br />- Pelaksanaan Seminar: Sabtu, 11 Desember 2010 bertempat di Auditorium FTI Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta<br /><br />Biaya Seminar<br />- Industri/Umum: Rp 350.000<br />- Pemakalah: Rp 350.000<br />- Peserta: Rp 150.000<br />- Mahasiswa S1/D3: Rp 75.000<br /><br />* Pemakalah dengan makalah lebih dari satu akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 100.000 per makalah (tanpa prosiding tambahan).<br /><br />Biaya ditransfer ke rekening atas nama:<br />Dwi Ana Ratna Wati<br />Bank Bukopin Cabang Capem Kaliurang<br />No. Rek: 1004016329<br /><br />Pusat Informasi/Alamat Panitia<br />Fakultas Teknologi Industri<br />Universitas Islam Indonesia<br />Jalan Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta 55584<br />Phone/Fax: 0274-895007, 895287 ext 148<br />email: seminarteknoin@yahoo.com, teknoin@fti.uii.ac.id<br />website: http://fit.uii.ac.id/<br /><br />Contact person:<br />- Agus Taufiq (08121551388); Dwi Ana Ratna Wati (08172738501); Esti (0815643047287)<span class="fullpost"></span></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-685748652309844172010-09-27T13:28:00.007+07:002010-09-27T13:40:17.290+07:00PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA FOTO HERITAGE BANK INDONESIA 2010<div align="justify">Panitia Lomba Foto Heritage Bank Indonesia bekerjasama dengan Unit Seni Fotografi-Ikatan Pegawai Bank Indonesia (USF-IPEBI), dengan ini memberitahukan bahwa Dewan Juri telah memutuskan dan menetapkan hasil Lomba Foto Heritage Bank Indonesia, sebagai berikut:<br /><br />1. Juara I, tidak ada penilaian Dewan Juri<br /></div><br /><div align="justify">2. Juara II<br />* Obyek Foto : Gedung Chandra Naya, Jakarta<br />* Judul Foto : Terbunuh Sepi<br />* Fotografer : Budi Chandra, Jakarta<br /></div><br /><div align="justify">3. Juara III<br />* Obyek Foto : Gedung Arsip Nasional, Jakarta<br />* Judul Foto : Sejarah Yang Asri<br />* Fotografer : Tang Tarunodjojo (Robert), Jakarta<br /></div><br /><div align="justify">4. Juara Harapan I<br />* Obyek Foto : Kompleks Percandian Gedongsongo, Jawa Tengah<br />* Judul Foto : Keagungan Gedong Songo<br />* Fotografer : Yoppy Pieter, Jakarta<br /></div><br /><div align="justify">5. Juara Harapan II<br />* Obyek Foto : Gedung Merdeka, Bandung<br />* Judul Foto : Sociteit Concordia<br />* Fotografer : Rozie Soehendy, Bandung<br /></div><br /><div align="justify">6. Juara Harapan III<br />* Obyek Foto : Gedung Milik Bank Indonesia, eks Museum Mpu Tantular, Surabaya<br />* Judul Foto : Gedung Mayangkara<br />* Fotografer : Sisca Setyowati, Jakarta</div><br /><div align="justify"> </div><div align="justify"> </div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; DISPLAY: block; HEIGHT: 282px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5521478139795040866" border="0" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TKA7HTWRamI/AAAAAAAAB3A/WD15blJE2Ts/s400/HasilFoto1.jpg" /><br /><div align="justify">7. Juara Foto Favorit<br /></div><br /><div align="justify">Foto Favorit I<br />* Obyek Foto : Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya<br />* Judul Foto : Tetap Bergulir<br />* Fotografer : Nita Rosanti, Jakarta<br /></div><br /><div align="justify">Foto Favorit II<br />* Obyek Foto : Gedung Milik Bank Indonesia, eks Museum Mpu Tantular, Surabaya<br />* Judul Foto : Dan Selamanya ..........<br />* Fotografer : Inneke Rosita, Surabaya<br /></div><br /><div align="justify">Foto Favorit III<br />* Obyek Foto : Gedung Bank Indonesia Bandung<br />* Judul Foto : BI Bandung<br />* Fotografer : Feri Latief, Jakarta<br /></div><br /><div align="justify">Foto Favorit IV<br />* Obyek Foto : Masjid Jami Kesultanan Pontianak<br />* Judul Foto : Masjid Jami Sultan Abdurrahman<br />* Fotografer : Dante S.Nugroho, Jakarta<br /></div><br /><div align="justify">Foto Favorit V<br />* Obyek Foto : Gereja Kathedral, Jakarta<br />* Judul Foto : Katedral @ That Night<br />* Fotografer : M. Akhadi Jatmiko, Jakarta<br /><br />Demikian agar maklum.<br /><br />Sumber : <a href="http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Museum/Berita+Museum/Berita+Khusus/Pengumuman_Hasil_Lomba_Foto_Heritage.htm">Web bank indonesia, 27 September 2010 <span class="fullpost"></span></a></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-33750061306274767052010-09-27T00:11:00.005+07:002010-09-27T00:49:36.331+07:00Terkadang Harus Salah Dahulu Untuk Tahu yang Benar<div align="justify">Ehm,..kalimat pada judul mungkin terlalu lucu, aneh dan <em>lebay, </em>tetapi saya pikir itulah yang tepat untuk menggambarkan apa yang telah terjadi beberapa bulan terakhir dalam kehidupan ini. Tak banyak yang mengetahui akan kehidupan seseorang, karena pada dasarnya memang begitu.<br /></div><div align="justify"></div><br /><br /><div align="justify">Catatan ini hadir secara sadar dan bisa jadi pengingat di setiap waktu bahwa seorang Prakoso Bhairawa Putera atau yang dikenal koko pun mengalami hal yang salah dalam perjalanan hidupnya.<img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 292px; DISPLAY: block; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5521280262940899522" border="0" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TJ-HJWn3uMI/AAAAAAAAB24/HAaodTgV34c/s400/IMG_7283a.jpg" /></div><div align="justify"></div><div align="justify">Salah,..ya,.sesuatu yang dianggap hebat, baik, ingin berbagi, ketakutan kehilangan, dan egois pernah berakumulasi dalam diri. Akibatnya terjadilah sesuatu yang seharusnya tidak perlu terjadi. Salah membuat ko pada akhirnya sadar setelah melalui perjalanan spritual di akhir Ramadhan yang begitu indah. "Terima Kasih Allah,..telah menyadarkan dan membuat ko mengerti bahwa begitu kecilnya, tidak ada apa-apanya seorang prakoso".</div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Ketika sadar dan bertaubat apakah itu berhasil? itulah pertanyaan pertama setiap bangun dari tidur di jelang subuh atau sebelum memejamkan mata. "Koko kamu harus kuat dan berani bertanggung jawab!" kata-kata itu selalu hadir dalam benak. Insya Allah, dia maha pengampun dan akan menunjukkan jalan kembali. </div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify">"back on track" dan harusnya dengan memaksimalkan diri untuk lebih menyadari bahwa keberadaan hidup seutuhnya milik sang pencipta. </div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Perjuangan untuk kembali tidak semudah membalikkan telapak tangan. pencitraan negatif dengan label "Pengkhianat" dan "catatan hitam" selalu lekat dan menjadi hal yang sulit ko maafkan untuk diri ko sendiri. Saat kembali mengingat betapa bodohnya diri, betapa hancurnya diri, dan betapa bersalahnya telah membuat seseorang menderita dan membuatnya sakit.</div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Saat ini kehidupannya memang telah pulih, seperti yang selalu dia katakan "gue sudah nyaman dengan kondisi saat ini". </div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify">masuk kembali dengan perubahan diri memang tidak serta merta bisa diterima oleh siapa pun. Padahal jika harus jujur, ko berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan kondisi dalam diri yang juga berantakan dan tak jelas. Remuk redam dalam diri hingga kini hanya beberapa yang bisa seolah-olah ditata, selebihnya masih tetap hancur. Kesemua itu karena kesalahan ko yang pada akhirnya ko sendiri yang menerimanya.</div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Tulisan ini menjadi pengakuan dan pengingat bahwa ko berjuang kembali untuk sesuatu yang lebih baik dan untuk "putih"...</div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Allah terlalu sayang kepada manusia sebagai ciptaanya, dan ko benar-benar merasakan bentuk kasih sayang itu. Indah betul cara dia menyadarkan ko,..ya Allah sekali terima kasih atas kesempatan kedua yang insya Allah akan ko maksimalkan. Kesempatan kedua dalam hidup seutuhnya dan berjuang untuk tetap fokus pada cinta. </div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify">Memang terkadang harus salah dahulu untuk tahu yang benar, dan ko pernah salah hingga kapok untuk berbuat itu kembali. "Jaminannya apa?" Hidup ini adalah jaminannya, karena Allah telah memberikan kesempatan kedua. Catatan ini pun menjadi pengingat sepanjang masa bahwa ko juga pernah berbuat salah, kemudian dengan <em>care </em>Allah mengingatkan.</div><br /><br /><div align="justify"></div><div align="justify">"Putih" izinkan ko untuk bertanggung jawab dan memperbaikin semuanya,..izinkan ko melanjutkan cita dan mimpi yang tertunda, izinkan ko menjadi pelindung dan terima kasih pertolonganmu dalam memberikan banyak perubahan dalam diri. Insya Allah, ko bisa dan mampu untuk kembali memegang amanah itu,...</div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-8612363114173112312010-09-19T10:36:00.006+07:002010-09-19T11:11:13.223+07:003 Puisi Koko P Bhairawa (Bangka Pos, 19-09-2010)<a href="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TJWMsrqhJkI/AAAAAAAAB2w/Sc7wEgSGUk8/s1600/ancol+malam.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; DISPLAY: block; HEIGHT: 280px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5518471617675601474" border="0" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TJWMsrqhJkI/AAAAAAAAB2w/Sc7wEgSGUk8/s400/ancol+malam.jpg" /></a><br /><div><div><div align="justify">Minggu ini 19 September 2010, di halaman Budaya Bangka Pos kembali memuat 3 karya puisi dari Koko P Bhairawa. Sebenarnya puisi-puisi sepertinya telah terbit dimana-mana, kemungkinan puisi ini diambil redaksi dari arsip. Nah sebagai sebuah penyegaran saya posting ketiga puisi karya saya (Koko P Bhairawa) berikut ini:</div><br /><p><strong><span style="font-size:130%;">tentANG bulAN</span></strong><br /><br />bulan tak selalu datang di malamku<br />tidak seperti di malammu<br />yang selalu datang dengan purnama<br />tapi...<br />malam tetap melihat bulan di mataku<br />di tiap sabtu malam dengan pandangan lurus<br />karena...<br />di tiap delapan – sepuluh<br />malam memberikan bulan di mataku<br />walau...<br />malam tak selalu datang dengan bulan<br />walau...<br />purnama tak pernah mau menatapku<br />walau...<br />ada ataupun tiada bulan<br />di tiap sabtu malam<br /></p><p><strong><span style="font-size:130%;"></span></strong> </p><p><strong><span style="font-size:130%;">Sehari Jelang Wisuda</span></strong><br /><br />sehari jelang wisuda – jiwa kepanasan – kubuka pintu demi pintu – lebar dan lebar – kupecahkan kacakaca jendela agar angin meniup tubuh kurusku<br /><br />sehari jelang wisuda – malamnya aku kedinginan – kucabut lembaranlembaran yang tak perawan oleh tinta lalu kuberi mereka api – sekejap kemudian aku tertawa lantaran tikar ikut dimakan api itu<br /><br />sehari jelang wisuda – dini hari mata enggan menutup – panas dingin berlabuh di tubuh yang masih kelaparan – hanya suara itu yang kembali temani disisa hari<br /><br />aku wisuda pagi nanti<br /></p><p><br /><strong><span style="font-size:130%;">Riak Meneriaki Sunyi<br /></span></strong><br />riak mulai meneriaki sunyi<br />dalam sepi bermandi kelam<br />luruh, kamboja telah layu<br />lirih, merpati tlah lepas<br />jauh...<br />jauh...<br />membelam temaram terkikis – habis </p></div></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-15110751968924236002010-09-17T08:34:00.004+07:002010-09-17T08:42:38.560+07:00Lomba Karya Tulis Manajemen Aset 2010<a href="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TJLHHz7JdvI/AAAAAAAAB2Y/ZhU03m5YB4M/s1600/poster+a4.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 283px; DISPLAY: block; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5517691430493583090" border="0" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TJLHHz7JdvI/AAAAAAAAB2Y/ZhU03m5YB4M/s400/poster+a4.jpg" /></a><br /><div align="justify"><strong>Bentuk Kegiatan</strong><br /><br />Lomba Karya Tulis Manajemen Aset antar siswa/siswi Sekolah Menegah Atas/sederajat se-Indonesia.<br /></div><br /><div><strong></strong></div><br /><p><strong>Tema Karya Tulis Ilmiah<br /></strong><br />Tema pokok karya tulis ilmiah ini adalah pembahasan ilmiah mengenai pengelolaan aset publik, sub-sub tema untuk karya tulis ilmiah ini dapat berkisar antara lain,</p><br /><ol><br /><li>Pengembangan Potensi Kekayaan Daerah untuk Kesejahteraan Masyarakat. </li><br /><li>Pengembangan Potensi Alam sebagai Aset Kepariwisataan </li><br /><li><div align="justify">Pemanfaatan Sumber Daya Air (sungai, waduk/bendungan, danau, sumber mata air, air terjun, dll) untuk Kesejahteraan Masyarakat. </div></li><br /><li><div align="justify">Pengelolaan Fasilitas Prasarana Umum (jalan, jembatan, taman, terminal, stasiun, bandara, dll)<br /></div></li></ol><p align="justify"><strong>Peserta<br /></strong><br />Siswa/Siswi Sekolah Menengah Atas/sederajat seluruh Indonesia perorangan. Diharapkan dalam pembuatan Karya Tulis Manajemen Aset ini didampingi oleh Guru Pembimbing.<br /></p><br /><p align="justify"><strong>Penghargaan<br /></strong><br />Karya Ilmiah terbaik peringkat I, II, dan III, akan mendapatkan penghargaan berupa,<br /><br />Juara I Uang Penghargaan : Rp. 3.000.000,00 dan tophy+sertifikat direktur POLBAN<br /><br />Juara II Uang Penghargaan : Rp. 2.000.000,00 dan trophy+sertifikat direktur POLBAN<br /><br />Juara III Uang Penghargaan : Rp. 1.000.000,00 dan trophy+sertifikat direktur POLBAN<br /><br />Finalis 10 besar akan mepresentasikan karya tulisnya pada tanggal 30 Oktober 2010 di Politeknik Negeri Bandung, dan mendapatkan kehormatan untuk hadir pada Seminar Nasional Manajemen Aset 2010.<br /><br />Pelaksanaan<br /><br />Batas pengiriman Karya Tulis 24 September 2010<br /><br />* Judul : Bebas, ditentukan sendiri oleh peserta namun sesuai dengan permasalahan yang dibahas<br /><br />* Sifat dan Isi Tulisan :<br /><br />1. Isi tulisan bersifat ilmiah<br /><br />2. Sesuai dengan tema & permasalahan yang dibahas<br /><br />3. Kreatif, Objektif dan Inovatif.<br /><br />4. Logis dan sistematis<br /><br />* Sistematika & Format Tulisan:<br /><br />1. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar<br /><br />2. Sistematika penulisan mencakup :<br /><br />i. Halaman Judul<br /><br />ii. Abstrak, maksimal 750 kata dan diketik satu spasi<br /><br />iii. Daftar Isi<br /><br />iv. Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran (jika ada)<br /><br />(Kutipan harus menggunakan kaidah pengutipan)<br /><br />BAB I PENDAHULUAN<br /><br />BAB II LANDASAN TEORI<br /><br />BAB III PEMBAHASAN<br /><br />BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN<br /><br />Daftar Pustaka<br /><br />Lampiran (jika ada)<br /><br />Daftar Riwayat Hidup<br /><br />3. Format Tulisan: a. Font : Times New Roman (12)<br /><br />b. Spasi : 1,5 (untuk abstrak 1 spasi)<br /><br />c. Ukuran Kertas : A4<br /><br />4. Jumlah Halaman : minimal 15 halaman, maksimal 30 halaman termasuk judul, lampiran dan riwayat hidup.<br /><br />5. Batas Pengetikan : samping kiri 4cm, samping kanan 3cm, batas atas 4cm, batas bawah 3cm.<br /><br />6. Orisinilitas : Penulis menjamin bahwa karya tulis merupakan karya sendiri dan belum pernah di publikasikan.<br /><br />7. Hak Publikasi : Panitia diberikan hak dan wewenang untuk mempublikasikan karya tulis ilmiah pemenang lomba dengan tetap mencantumkan nama penulisnya.<br /><br />8. Karya tulis dikirim oleh sekolah masing-masing dengan surat pengantar dari kepala sekolah atau yang mewakilinya.<br /><br />9. Karya tulis yang telah di berikan menjadi hak panitia.<br /><br />Grand Final – Presentasi Karya Tulis:<br /><br />Sepuluh makalah terbaik diwajibkan untuk memberikan presentasi dihadapan juri pada tanggal 30 Oktober 2010. Akomodasi peserta akan diberikan untuk 1 orang pemakalah utama dan 1 orang guru pembimbing.<br /><br />Peserta harap mempersiapkan slide presentasi dalam bentuk digital (format MS-PowerPoint), untuk waktu maksimum presentasi 15 menit, serta tanya jawab 15 menit.<br /><br /><br />Bobot Penilaian<br /><br />Karya tulis ilmiah peserta akan dinilai berdasarkan poin-poin berikut,<br /><br />1. Relevansi topik dengan tema : Bobot 30%<br />2. Pembahasan Masalah : Bobot 40%<br />3. Kelugasan Penulisan : Bobot 30%<br /><br />Kemudian dalam Grand Final, presentasi peserta akan dinilai berdasarkan poin-poin berikut,<br /><br />1. Tata cara presentasi : Bobot 30%<br />2. Isi Presentasi : Bobot 40%<br />3. Tanya Jawab : Bobot 30%<br /><br /><br />Prosedur Pendaftaran Lomba Karya Tulis Manajemen Aset : </p><br /><ol><br /><li><div align="justify">Calon peserta LKT Manajemen Aset mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan (form pendaftaran dapat diperbanyak dan dapat juga diunduh di www.manajemenasetpolban.web.id ) </div></li><li><div align="justify">LKT Manajemen Aset ini bersifat perseorangan</div></li><li><div align="justify">Jumlah peserta dari setiap sekolah tidak dibatasi</div></li><li><div align="justify">Menyertakan surat pengantar dari kepala sekolah atau yang mewakilinya secara kolektif jika dalam satu sekolah terdapat lebih dari satu peserta LKT Manajemen Aset </div></li><li><div align="justify">Membayar uang pendaftaran, dapat dilakukan dengan dua cara :<br /><br />a) Transfer ke rekening panitia lomba<br /><br />0196994020 a.n. Imanta Maulana<br />Bank BNI Perguruan Tinggi Bandung<br /><br />b) Memasukan uang pendaftaran ke dalam amplop pengiriman berkas.<br /></div></li><br /><li><div align="justify">Mengirim berkas pendafatran ke alamat :<br /><br />Sekretariat Manajemen Aset Politeknik Negeri Bandung<br />Gedung B lantai 3, Jl Gegerkalong Hilir, Ciwaruga, Kotak Pos 6368 BDCD<br />Bandung 40126<span class="fullpost"></span> </div></li></ol>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-47604235600929962642010-09-16T00:34:00.008+07:002010-09-16T00:50:19.949+07:00Membaca Posisi RI<div align="justify">Menjelang Idulfitri, tepatnya pada 9 September 2010, World Economic Forum (WEF) kembali<a href="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TJEGNPJPUbI/AAAAAAAAB2Q/Lg1-D7TmdY8/s1600/WEF+REPORT+2.jpg"><img style="MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 142px; FLOAT: right; HEIGHT: 200px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5517197842978918834" border="0" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TJEGNPJPUbI/AAAAAAAAB2Q/Lg1-D7TmdY8/s200/WEF+REPORT+2.jpg" /></a> mengeluarkan Global Competitiveness Report (GCR) 2010-2011. Tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya, laporan setebal 501 halaman ini memberikan pemeringkatan daya saing terhadap 139 negara di seluruh dunia.<br /><br />Hasilnya, Indonesia yang sebelumnya menempati posisi 54 (2009) naik ke peringkat 44 dari 139 negara di dunia. Kenaikan substansial ini merupakan akumulasi dari peningkatan dan perbaikan peringkat beberapa indikator yang ditetapkan oleh WEF. Parameter tersebut mencerminkan posisi relatif Indonesia.<br /><br />Dalam pengantarnya, WEF memberikan definisi mengenai daya saing yang secara garis besar bertitik tolak pada intitusi, kebijakan, dan produktivitas. Produktivitas menjadi penting karena dapat terlihat keberlanjutan dari kegiatan perekonomian suatu negara yang pada akhirnya menuju kesejahteraan. Tingkat produktivitas juga menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi, baik secara fisik, manusia, maupun teknologi dalam suatu perekonomian.<br /><br />Dari penjabaran definisi ini terlihat dari dua belas indikator yang secara gamblang diketahui masyarakat dunia. Indikator tersebut terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu persyaratan dasar yang meliputi institusi, infrastruktur, makroekonomi, serta kesehatan dan pendidikan dasar. Keempat persyaratan dasar ini menjadi kunci pendorong faktor ekonomi suatu negara.<br /><br />Berdasarkan laporan WEF, pada periode ini Indonesia mendapat skor 4,43. Posisi ini memang jauh dari negara tetangga seperti Singapura yang menempati peringkat 3 dengan skor 5,48, Malaysia di peringkat 26 (4,88), Brunei Darussalam di posisi 28 (4,75), lalu Thailand di peringkat 38 (4,51).<br /><br /></div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><div align="justify"></div><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 270px; DISPLAY: block; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5517197069400380082" border="0" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TJEFgNVvkrI/AAAAAAAAB2I/ElQmosjnJow/s400/WEF+REPORT.jpg" /> <p align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Halaman Laporan WEF yang Memuat Hasil Pengukuran Daya Saing Indonesia (Sumber WEF, 2010)</em><br /></span><br />Akan tetapi, posisi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan Vietnam (59), Filipina (85), dan Kamboja (109). Bahkan jika boleh sedikit berbesar hati, kita menjadi negara dengan daya saing lebih baik dari negara-negara seperti Portugal (46), Italia (48), India (51), Afrika Selatan (54), Brasil (58), Turki (61), Sri Lanka (62), Rusia (63), Meksiko (66), Kroasia (77), Mesir (81), Yunani (83), dan Argentina (87). Membaca kenaikan peringkat tersebut dapat menjadi semacam usaha untuk meningkatkan pencapaian pada periode berikutnya.<br /><br />Kenaikan peringkat kesehatan dan pendidikan dasar dari 82 menjadi 62 merupakan hasil kerja keras dari program mengentaskan buta aksara usia dini, program kesehatan ibu dan anak, serta penyediaan pendidikan dan kesehatan yang layak bagi masyarakat dari pelosok desa hingga kota, tak terkecuali saudara kita yang hidup di perbatasan atau pulau terdepan. Namun, keberhasilan ini tetap mendapat sorotan dengan adanya situasi kesehatan yang mengkhawatirkan, terutama kasus TBC dan malaria serta tingkat kematian bayi yang termasuk tertinggi di dunia.<br /><br />Catatan WEF lain terlihat dengan rendahnya kualitas infrastruktur di posisi 82, sehingga patut diperhatikan dan segera ditindaklanjuti dalam implementasi, khususnya pelabuhan (96), jalan (84), dan pasokan listrik (97).<br /><br />Uniknya, kesiapan teknologi bangsa Indonesia berada di posisi 91. Ternyata kemajuan dan meningkatnya penyerapan konten, fasilitas, dan kemampuan teknologi informasi dalam beberapa tahun terakhir tidak menjamin karena dalam laporan tersebut penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bangsa ini masih rendah dalam perbandingan global, yaitu di posisi 103. Dengan tiga parameter untuk melihat kesiapan teknologi, khususnya pada penggunaan internet berada di posisi 107, broadband internet subscriptions (99), dan internet bandwidth (102), Indonesia masih tergolong "payah".<br /><br />Parameter untuk pendidikan dasar, pelatihan, dan pendidikan tinggi, serta inovasi sepertinya berhasil membawa bangsa ini masuk dalam jajaran negara yang berdaya saing. Peningkatan anggaran dan komitmen untuk pengalokasian terhadap bidang ini patut mendapat acungan jempol, walaupun kita tetap harus hati-hati dalam membaca hasil ini.<br /><br />Kualitas sistem pendidikan masuk kategori baik dengan posisi 40, begitu pula dengan pencapaian pada kapasitas inovasi (30), pengeluaran perusahaan untuk riset dan pengembangan (26), sinergi universitas dengan dunia industri dalam melakukan riset dan pengembangan (38), pengadaan pemerintah terhadap produk teknologi tinggi (30), dan ketersediaan ilmuwan dan insinyur tidak kalah dibandingkan dengan negara lain (31). Kualitas lembaga penelitian relatif baik dengan menempati posisi 44, begitu juga dengan akses internet di sekolah (50), dan ketersediaan jasa pelatihan serta peneliti di daerah (52).<br /><br />Layaknya suatu laporan, semuanya dikembalikan kepada kita selaku pembaca dalam menyikapinya. Angka dan realita terkadang sulit untuk dilihat persamaanya. Kitalah yang dituntut kritis dan arif menyikapi. Ada pernyataan bijak yang sering dilontarkan pemimpin, "yang telah baik harus ditingkatkan menjadi lebih baik, dan yang masih kurang harus segera diperbaiki dan ditingkatkan menjadi baik". Alangkah indahnya jika pernyataan ini menjadi kenyataan dan segera diimplementasikan dalam tindakan nyata dan program yang langsung mengena dan dirasakan oleh masyarakat sehingga pada periode mendatang laporan WEF lebih membesarkan hati dan tidak sekadar angka-angka.***<br /><br />Oleh: <a href="http://sivitas.lipi.go.id/prak001/">Prakoso Bhairawa Putera </a><br />Penulis, peneliti muda Pusat Penelitian Perkembangan Iptek - LIPI, Jakarta.<br /><br />Publikasi di <a href="http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=156125">PIKIRAN RAKYAT, 16 September 2010<span class="fullpost"></span> </a></p>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-73683920484312391962010-09-13T19:51:00.007+07:002010-09-13T22:07:56.133+07:00REKAM JEJAK PUBLIKASI MEDIA<div align="justify"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TI49VjFM7MI/AAAAAAAAB14/4lLm-IpjWw0/s1600/Publication+per+tahun+2009.jpg"><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 386px; DISPLAY: block; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5516414033979043010" border="0" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TI49VjFM7MI/AAAAAAAAB14/4lLm-IpjWw0/s400/Publication+per+tahun+2009.jpg" /></a>Berikut ini terinci rekam jejak publikasi dari <a href="http://prakosobhairawa.blogspot.com/">Prakoso Bhairawa Putera</a> yang berhasil ditelusi dan disusun kembali dalam daftar ini. <div align="justify"></div><div align="justify"><strong></strong></div><div align="justify"></div><div align="justify"><strong></strong></div><br /><br /><div align="justify"><strong><span style="color:#ff6600;">Tahun 2009</span></strong></div><div align="justify"><strong></strong></div><div align="justify"></div><ol><li><a href="http://www.detiknews.com/read/2009/01/14/114658/1068146/704/2009-kebangkitan-pemimpin-muda">2009 Kebangkitan Pemimpin Muda </a><em>(detikNews, 14 Januari 2009)</em></li><li><a href="http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=218300">Mampu di Laut Kita Jaya </a><em>(Suara Karya, 16 Januari 2009)</em></li><li>Langkah Percepatan Iptek <em>(Biskom, Januari 2009)</em></li><li>Menyoal Urgensi Identitas Tunggal <em>(Surabaya Post, 9 Februari 2009)</em></li><li>Ragam Bahasa dan Publikasi Sastra di Ranah TIK <em>(Biskom, Februari 2009)</em></li><li><a href="http://cetak.bangkapos.com/opini/read/371.html">Meneladani Pemikiran Hatta </a><em>(Bangka Pos, 13 Maret 2009)</em></li><li>Jurnal <em>Online</em> dalam Perkembangan TIK <em>(Biskom, Maret 2009)</em></li><li><a href="http://cetak.bangkapos.com/opini/read/381.html">Pemimpin Muda, Bisa!</a> <em>(Bangka Pos, 24 Maret 2009)</em></li><li>TI Untuk Kelautan Indonesia <em>(Biskom, April 2009)</em></li><li><a href="http://cetak.bangkapos.com/opini/read/386.html">Pemberantasan <em>Illegal Fishing</em></a> <em>(Bangka Pos, 1 April 2009)</em></li><li><a href="http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=70925">Perempuan dan Teknologi Terkini </a><em>(Pikiran Rakyat, 21 April 2009)</em></li><li><a href="http://blog.sivitas.lipi.go.id/blog.cgi?isiblog&1191316948&&&1036008115&&1243571808&prak001&1240996196">Wajib, Penguatan Kedaulatan Wilayah Laut </a><em>(Surabaya Post, 13 Mei 2009)</em></li><li>Daya Saing Telematika Daerah <em>(Biskom, Mei 2009)</em></li><li><em>E-Tourism</em> <em>(Inside Sumatera, Juni 2009)</em></li><li><a href="http://www.ahmadheryawan.com/opini-media/lingkungan-hidup/4308-teknologi-hijau.html">Teknologi Hijau </a><em>(Pikiran Rakyat, 5 Juni 2009)</em></li><li><a href="http://cetak.bangkapos.com/opini/read/461/Sepuluh-Sepuluh.html">Sepuluh-Sepuluh </a><em>(Bangka Pos, 22 Juni 2009)</em></li><li><a href="http://cetak.bangkapos.com/opini/read/465.html">Pemartabatan Masyarakat Komunikatif </a><em>(Bangka Pos, 29 Juni 2009)</em></li><li>Migrasi ke Bahan Ajar Digital <em>(Biskom, Juni 2009)</em></li><li><a href="http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=230357">Perangi Narkoba Menuju Indonesia Sehat </a><em>(Suara Karya, 1 Juli 2009)</em></li><li>"Optimisme" Pelayanan Publik <em>(Pikiran Rakyat, 1 Juli 2009)</em></li><li><a href="http://gagasanprakoso.blogspot.com/2009/07/kenapa-jadi-junkie-kalau-mau-gaul.html">Kenapa Jadi Junkie, Kalau Mau Gaul </a><em>(Pikiran Rakyat, 13 Juli 2009)</em></li><li><a href="http://www.biskom.web.id/2009/07/07/majalah-biskom-edisi-juli-2009.bwi">DMO, Paradigma Baru <em>E-Tourism</em> </a><em>(Biskom, Juli 2009)</em></li><li><a href="http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=89849">Pengumuman SNMPTN </a><em>(Pikiran Rakyat, 1 Agustus 2009)</em></li><li><a href="http://cetak.bangkapos.com/opini/read/500.html">Sehat Teknologi Untuk Anak </a><em>(Bangka Pos, 11 Agustus 2009)</em></li><li><a href="http://cetak.bangkapos.com/opini/read/505.html">Pangan Merdeka, Indonesia Sejahtera </a><em>(Bangka Pos, 17 Agustus 2009)</em></li><li>Menggagas Masyarakat Komunikatif <em>(Pikiran Rakyat, 23 Agustus 2009)</em></li><li><a href="http://www.majalahteras.com/2009/09/pengembangan-daerah-berbasis-kemandirian/">Pengembangan Daerah Berbasis Kemandirian </a><em>(Teras, September 2009)</em></li><li><a href="http://cetak.bangkapos.com/opini/read/524.html">Riset Untuk Penguatan Pangan </a><em>(Bangka Pos, 9 September 2009)</em></li><li><a href="http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=97914">Pengemis dan Pola Urban </a><em>(Pikiran Rakyat, 14 September 2009)</em></li><li><a href="http://www.biskom.web.id/2009/09/10/telah-terbit-biskom-september-2009.bwi">SMS dan Komunikasi Publik </a><em>(Biskom, September 2009)</em></li><li><a href="http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=102323">Pentingnya Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana </a><em>(Pikiran Rakyat, 8 Oktober 2009)</em></li><li><a href="http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=105689">Penguatan Iptek Nasional </a><em>(Pikiran Rakyat, 24 Oktober 2009)</em></li><li><a href="http://www.biskom.web.id/2009/10/09/telah-terbit-biskom-oktober-2009.bwi">SIM Logistik Tanggap Bencana </a><em>(Biskom, Oktober 2009)</em></li><li><a href="http://www.biskom.web.id/2009/11/09/telah-terbit-biskom-november-2009.bwi">Ragam Bahasa Narablog </a><em>(Biskom, November 2009)</em></li></ol></div>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1064697882844925969.post-78951466079428935662010-09-13T19:41:00.003+07:002010-09-13T19:46:01.797+07:00Kompetisi Esai Mahasiswa 2010<strong>Sebuah ikhtiar merawat negeri bhinneka; Tahun kedua dalam rangkaian kegiatan Kompetisi Esai Mahasiswa “MENJADI INDONESIA”. </strong><br /><strong><br /><br /></strong><strong></strong><img style="TEXT-ALIGN: center; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; DISPLAY: block; HEIGHT: 280px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5516378080261686946" border="0" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_vO2ScH2rSPA/TI4coxC_xqI/AAAAAAAAB1o/Yc0ynFaJqeE/s400/kem10-poster-WEB.jpg" /> <p align="justify"><br /><strong>Indonesia membutuhkan kamu</strong>.<br /><br />Indonesia membutuhkan anak muda, pemilik sah masa depan, untuk mewarnai dan merawat dengan semangat bhinneka. Sebab, nasionalisme hanyalah kata-kata kosong tak bermakna jika tanpa diikuti sikap kritis, gagasan, dan juga harapan akan masa depan.<br /><br />Kompetisi Esai Mahasiswa 2010 adalah sebuah ikhtiar merawat negeri yang bhinneka; Tahun kedua dalam rangkaian kegiatan Kompetisi Esai Mahasiswa “MENJADI INDONESIA”.<br /><br />Kegiatan ini adalah kerja sama TEMPO Institute, Sekretariat Dewan Ketahanan Nasional, Perhimpunan Indonesia Tionghoa, didukung oleh President University, Mien R. Uno Foundation dan PLN.<br /><br />Kami menantang mahasiswa, selapis tipis populasi yang beruntung menikmati pendidikan tinggi, untuk bersama menghargai pencapaian dan sekaligus menggali inisiatif membenahi centang-perenang persoalan bangsa.<br /><br />TEMA: <strong><em>Nasionalisme Ala Gue<br /></em></strong><br />Subtema:<br /><br />1. Budaya<br /><br />Budaya adalah keseluruhan sistem sosial masyarakat. Bagaimana membangun Indonesia yang punya kebanggaan, keteguhan, tidak minder, dan malu korupsi?<br /><br />2. Ekonomi – Kewirausahaan<br /><br />Kewirausahaan diyakini sebagai kunci kebangkitan Indonesia. Namun, ada berbagai prasyarat yang menuntut terwujudnya kewirausahaan. Kemandirian, kejujuran, ketangguhan, kreativitas, dan juga iklim yang kondusif. Bagaimana kita bisa membangun prasyarat ini, mulai dari tingkat lokal? Bagaimana model pendidikan yang tepat untuk menumbuhkan kewirausahaan?<br /><br />3. Kepemimpinan<br /><br />Nilai kepemimpinan, terutama semangat melayani masyarakat, semakin tergerus. Apa yang bisa dilakukan anak muda, yang nota bene adalah pemimpin dan pemilik masa depan Indonesia, untuk menumbuhkan kepemimpinan yang solid?<br /><br />4. Sosial<br /><br />Indonesia negeri yang bhinneka. Namun, belakangan ini kebanggaan pada keberagaman ini mulai terkikis. Beberapa kelompok memaksakan kebenaran versi mereka sendiri. Apa yang kamu bisa lakukan untuk memupuk kebanggaan dan penghormatan pada keberagaman ini?<br /><br />Jadwal<br /><br />* Tenggat Pengiriman Naskah: 20 September 2010, 24.00 WIB<br /><br />* Pengumuman Pemenang: 9 Oktober 2010<br /><br />* Workshop untuk 20 Finalis: 25–28 Oktober 2010<br /><br />Hadiah<br /><br />* Juara I: Laptop + Rp 6.000.000<br /><br />* Juara II: Laptop + Rp 4.000.000<br /><br />* Juara III: Laptop + Rp 2.000.000<br /><br />Ketiga pemenang plus 17 pengirim esai terbaik akan mendapat kesempatan mengikuti workshop kepemimpinan dan teknik menulis di Universitas President, Jakarta, bersama para tokoh Indonesia.<br /><br />Informasi lebih lengkap dan panduan kompetisi, silakan mengunjungi :<br /><br /><a href="http://www.tempo-institute.org/index.php/program/kompetisi-esai-mahasiswa-2010/">http://www.tempo-institute.org/index.php/program/kompetisi-esai-mahasiswa-2010/</a> </p>prakoso bhairawahttp://www.blogger.com/profile/02240233097017002595noreply@blogger.com0