SUDAH PINDAH RUMAH -> ADA KOKO

Mantan Pengelola Majalah Akses Raih Anugerah Iptek 200

Rabu, 12 Agustus 2009

MEMBANGGAKAN. Itu lah kata yang pantas untuk Prakoso Bhairawa Putera (25), putra Bangka Belitung yang baru saja meraih Anugerah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) 2009.

Penghargaan diberikan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Kusmayanto Kadiman mewakili Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Menteri Negara Komunikasi dan Informatika M Nuh dan Menteri Perindustrian Fahmi Idris, pada acara acara puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-14 tahun 2009, di Auditorium Badan Pengkajian dan Penerapan (BPP) Teknologi, Jalan MT Tamrin No 8, Jakarta, Senin (10/8).

"Dengan diterima penghargaan ini memacu saya untuk lebih giat memasyarakatkan dan membudayakan iptek melalui penulisan di media cetak, dan mengajak rekan-rekan sesama peneliti untuk menuliskan gagasan dan hasil-hasil penelitian dengan lebih populer untuk konsumsi masyarakat umum," ujar Prakoso, mantan kru AkSes (Ajang Kreasi Seputar Siswa), majalah siswa Babel, terbitan Bangka Pos Group.

Peneliti Muda Kebijakan Iptek pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini dinilai berprestasi mempromosikan dan membudayakan iptek melalui penulisan di media cetak kepada masyarakat.

Prakoso menyisihkan 20 nominator lainnya untuk kategori penulis Iptek. Alumni SMUN 2 Sungailiat (SMAN 1 Pemali) ini berhasil menjadi terbaik pertama dengan judul tulisan Langkah Percepatan Kebangkitan Iptek. Selain Prakoso, ada dua penerima anugerah lainnya yaitu Siti Nuryati (Melirik Potensi Energi, Pangan, dan Kesehatan dari Laut), dan Sudarmono Sasmono (PLTA Run Off River Solusi Konflik Pemanfaatan Air).

Pada seleksi awal setidaknya ada 15 tulisan Prakoso yang dipublikasi di sejumlah media seperti Bangka Pos (Bangka), Suara Karya (Jakarta), Pikiran Rakyat (Bandung) dan Biskom (Jakarta) yang lolos penilaian panitia. Jumlah keseluruhan naskah yang lolos seleksi adalah 162 untuk kategori jurnalis dan 96 kategori penulis iptek.

Anugerah Iptek 2009 untuk kategori penulis dan jurnalis ini diberikan atas dasar publikasi yang ditulis oleh jurnalis ataupun penulis di media massa selama periode Agustus 2008 hingga Juli 2009. Publikasi yang masuk kemudian diberikan penilaian oleh dewan juri yang terdiri dari Carunia Mulya Firdausy, Ninok Leksono dan Iwan Samariansyah berdasarkan kriteria, mencakup penggunaan EYD, gaya bahasa, substansi, deskripsi, investigasi analisa dan solusi.

Atas prestasi tersebut, Prakoso mendapatkan trophy bergilir dan trophy tetap dari Menristek, piagam penghargaan dan uang tunai Rp 5 juta. Sementara penerima anugerah untuk kategori jurnalis diraihh)Rohmat Haryadi (Majalah Gatra), Wahyu Kuncoro SN (Harian Bhirawa), dan Aprika Rani Hernanda (Bisnis Indonesia).

Hakteknas 2009

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) tiap tahun dirayakan sebagai pertanda bagaimana teknologi memainkan peran dalam kancah pertumbuhan di Indonesia, dalam perspektif, politik, ekonomi, maupun dalam perspektif sosial.

"Jika di masyarakat ada mitos bahwa teknologi adalah sesuatu yang eksklusif dan sifatnya sulit, itu adalah mitos yang menjadi pekerjaan rumah untuk kita lunturkan," kata Menristek Kusmayanto Kadiman pada peringatan Hakteknas ke-14 di Jakarta, Senin (10/8).

Dalam peringatan Hakteknas, ketiga menteri juga menyerahkan anugerah kepada pemerintah kabupaten dan kota, masyarakat, ilmuwan dan wartawan/penulis yang berprestasi dan memberikan sumbangan nyata bagi pemanfaatan iptek dalam pembangunan bangsa.

Pemenang anugerah kabupaten dan kota yang mendorong pembangunan iptek melalui peningkatan kompetensi kelembagaan dan sumber daya daerah adalah Kabupaten Jepara (kelembagaan terkait iptek), Kota Bandung (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Iptek).

Selain itu, juga Kabupaten Karang Asem (sumber daya manusia terkait iptek), Kota Magelang (Anggaran Litbang dan Pemanfaatan Iptek), Kota Palu (kegiatan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan iptek), dan Kabupaten Bangka Selatan (Pengembangan Program Iptek).

Rangkaian peringatan Hakteknas Ke-14 tahun 2009 disemarakkan dengan kegiatan Pameran Ritect Expo 2009 yang diselenggarakan di 9 kota secara berurutan, yaitu Manado, Banjarmasin, Malang, Kupang, Jepara, Padang, Palembang, Makassar, dan Jakarta. Dialog interaktif membahas 6 bidang fokus iptek (pangan, energi baru dan terbarukan, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, pertahanan dan keamanan, serta kesehatan dan obat) yang ditayangkan di TVRI dan TV-One, serta penyerahan 101 Inovasi dan Atlas Indonesia. (*/adi)

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

BERGABUNG DENGAN BLOG INI

PENJAGA LAMAN

Foto Saya
prakoso bhairawa
Lahir di Tanjung Pandan (pulau Belitung), 11 Mei 1984. Ia memiliki nama pena KOKO P. BHAIRAWA. Duta Bahasa tingkat Nasional (2006) ini kerap menulis di berbagai media cetak Nasional dan Daerah. Buku-bukunya: Megat Merai Kandis (2005), La Runduma (2005), Ode Kampung (2006), Uda Ganteng No 13 (2006), Menggapai Cahaya (2006), Aisyah di Balik Tirai Jendela (2006), Teen World: Ortu Kenapa Sih? (2006). Asal Mula Bukit Batu Bekuray (2007), Medan Puisi (2007), 142 Penyair Menuju Bulan (2007), Ronas dan Telur Emas (2008), Tanah Pilih (2008), Putri Bunga Melur (2008), Aku Lelah Menjadi Cantik (2009), Pedas Lada Pasir Kuarsa (2009), Cerita Rakyat dari Palembang (2009), Wajah Deportan (2009), Pendekar Bujang Senaya (2010), Ayo Ngeblog: Cara Praktis jadi Blogger (2010), dan Membaca dan Memahami Cerpen (2010). Tahun 2009 menjadi Nominator Penulis Muda Berbakat – Khatulistiwa Literary Award. Saat ini tercatat sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Beralamat di koko_p_bhairawa@yahoo.co.id, atau di prak001@lipi.go.id
Lihat profil lengkapku