SUDAH PINDAH RUMAH -> ADA KOKO

Resensi "Aku Lelah Menjadi Cantik"

Sabtu, 30 Mei 2009

Cantik. Apa yang terbayang saat kata cantik menerobos ke kepalamu? Sebagian besar pasti membayangkan Perempuan.

Selama ini kata cantik memang selalu identik dengan sosok Hawa. Dengan kerelatifannya, setiap manusia mulai memberi nilai tambah sesuatu yang memiliki kecantikan. Ketika manusia mencintai kecantikan, maka obsesi dan keserakahan akan berusaha melibatkan diri untuk mendapatkan si cantik. Dan ketika tanpa disadari memilih obsesi dan keserakahan, kecantikan pun tak kan lepas dari eksploitasi.

Tokoh Aku dalam cerpen “Aku Lelah Menjadi Cantik” merasakan eksploitasi atas kecantikan yang dia sendiri tak mengerti, atas dasar apa dia diberikan predikat cantik. Kelelahan yang membuat dia kerap merasa “menderita” dengan pemberat telinga, penyangga dada ataupun pandangan mata liar para lelaki.

Penulis semakin memperluas makna cantik dalam kisah-kisahnya yang dituturkan dengan bahasa puitis. Kecantikan alam. Pemilihan Judul “Aku Lelah Menjadi Cantik” sebagai “headline” buku, tidak sekedar karena judul ini sangat provokatif, tapi judul ini sekaligus dapat menggambarkan kelelahan alam yang kecantikannya terus menerus dikeruk dan dieksploitasi keserakahan.

Lewat buku ini Koko mem-protes kecantikan pulaunya yang mulai terkoyak. Pulau Bangka-Belitung yang sangat terkenal dengan tambang timahnya, mulai kehabisan nafas. Pengerukan tanpa kendali membuat tanah humus berubah menjadi pasir. Kolong—sumber kebutuhan air-- pun menjadi korban. Air cokelat, tercemar minyak solar yang membunuh spesies penghuni. Dan rusaklah ekosistem.

Tak hanya masalah alam, para sumber daya manusia juga semakin tergiur untuk saling berebut lahan tambang, seorang guru mulai meninggalkan didikannya, para pecocok tanam mulai tak mengindahkan ladangnya. Semua dilakukan demi menghamba kepada uang.

Selain itu, penulis juga menggambarkan masih kentalnya adat istiadat di Tanah timah tersebut. Upacara ceriak atau rateb saman yang dianggap dapat penolak bala, ditampilkan sebagai “solusi” bencana, penderitaan dan ketertindasan masyarakat Bangka-Belitung.

Penggunaan bahasa yang puitis, terkadang membuat beberapa kisah butuh dahi yang berkerut untuk menerjemahkannya. Pemakaian kata ganti orang pada cerita “Inilah tempat Ia bermain”, lelaki pertama, kedua, ketiga dan keempat, juga sedikit membingungkan dan tidak nyaman.

Yang menarik adalah sebagian besar kisah memiliki kaitan dengan tokoh sentral Atuk Jum, tetua kampung. Tokoh yang sangat dihormati masyarakat. Dan menurut pembaca akan semakin apik jika kisah “Tempat yang Kami Rindukan” yang menggambarkan tentang kegelisahan Atuk atas pengurasan alam menjadi pembuka kumcer dan ditutup dengan kisah kematian Atuk pada cerpen “Atuk Jum”. Kematian yang seakan menjadi puncak lelah pertahanan “cantik”.

Judul : Aku Lelah Menjadi Cantik
Penulis : Koko P. Bhairawa
Pemeriksa Aksara: Fivin Novidha
Penerbit : Hikayat Publishing
Tahun : 2009
Tebal : 86 halaman
Harga : Rp. 17.000,-

Sumber : Jendelaku Menatap Dunia

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

BERGABUNG DENGAN BLOG INI

PENJAGA LAMAN

Foto Saya
prakoso bhairawa
Lahir di Tanjung Pandan (pulau Belitung), 11 Mei 1984. Ia memiliki nama pena KOKO P. BHAIRAWA. Duta Bahasa tingkat Nasional (2006) ini kerap menulis di berbagai media cetak Nasional dan Daerah. Buku-bukunya: Megat Merai Kandis (2005), La Runduma (2005), Ode Kampung (2006), Uda Ganteng No 13 (2006), Menggapai Cahaya (2006), Aisyah di Balik Tirai Jendela (2006), Teen World: Ortu Kenapa Sih? (2006). Asal Mula Bukit Batu Bekuray (2007), Medan Puisi (2007), 142 Penyair Menuju Bulan (2007), Ronas dan Telur Emas (2008), Tanah Pilih (2008), Putri Bunga Melur (2008), Aku Lelah Menjadi Cantik (2009), Pedas Lada Pasir Kuarsa (2009), Cerita Rakyat dari Palembang (2009), Wajah Deportan (2009), Pendekar Bujang Senaya (2010), Ayo Ngeblog: Cara Praktis jadi Blogger (2010), dan Membaca dan Memahami Cerpen (2010). Tahun 2009 menjadi Nominator Penulis Muda Berbakat – Khatulistiwa Literary Award. Saat ini tercatat sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Beralamat di koko_p_bhairawa@yahoo.co.id, atau di prak001@lipi.go.id
Lihat profil lengkapku